Kamis, 08 April 2010

RAHASIA DIBALIK CIUMAN

Kecupan sayang ternyata memberi dampak
yang luar biasa
dalam prestasi dan menahan emosi dsb..

Dikisahkan, bahwa Abu Hurairah berjalan keluar bersama
Rasulullah saw. Selama di perjalanan, Rasululullah saw tidak berbicara
dengan Abu Hurairah, begitu pun sebaliknya, Abu Hurairah pun tidak
berbicara dengan Rasulullah saw. Ketika sampai di pasar Bani Qainuqa,
Rasulullah duduk di perkarangan rumah Fatimah, lalu berkata: Apakah
terdapat anak-anak di sana? Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak
kecil menghampiri Rasulullah, lalu Rasulpun memeluk dan menciumnya
sambil berdoa: "Ya Allah ...! sayangilah dia dan sayangi pula orang yang
menyayanginya" . (H.R. Bukhari)

**********

Alangkah indahnya jika sebuah rumah dihiasi oleh cinta dan kasih sayang.
Cinta yang tumbuh dari seorang anak kepada orang tuanya, dan sebaliknya,
kasih sayang yang lahir dari orang tua kepada anaknya.

Betapa mencekamnya, jika sebuah rumah tidak dihiasi oleh cinta dan
kasih sayang. Dia bagaikan neraka dunia. Tak ada percik cinta dan kasih
sayang didalamnya, yang menjadikan hidupnya menjadi gersang bagaikan
padang pasir yang tandus.

Oleh karena itu, berbahagialah mereka yang telah mendapatkan cinta
dan kasih sayang di rumah. Karena rumah merupakan tempat untuk menemukan
arti cinta yang sesungguhnnya.

Cinta seringkali diekpresikan
lewat ciuman. Seorang suami, sering mencium
istrinya disaat dirinya akan berangkat ke kantor. Seorang ibu yang
mencintai anaknya, dia seringkali mencium anaknya ketika akan tidur atau
ketika akan berangkat ke sekolah.

Rasulullah saw adalah sosok yang paling sering memberikan ciuman dan
belaian kepada anak-anak. Pada suatu hari, datang seorang kepala suku
mengunjungi nabi dan melihat beliau sedang mencium cucunya. Dia (kepala
suku) mengatakan kepada Nabi saw, “saya mempunyai sepuluh orang
anak, seorang di antara mereka tidak pernah saya cium.” Kemudian
Rasulullah saw menjawab, “Kalau Allah tidak memberikanmu perasaan kasih
sayang, apa yang dapat diperbuat-Nya untuk kamu?, Barangsiapa yang tidak
mempunyai kasih sayang pada orang lain, dia tidak akan mendapatkan
kasih sayang dari Allah SWT”. (H.R. Bukhari)

Dari peristiwa di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya wujud
kasih sayang seorang ayah kepada anaknya tidak hanya dalam bentuk
pemenuhuan kebutuhan materi saja, tetapi juga diperlukan
sentuhan-sentuhan halus dari tangan seorang bapak.

Bahkan, sentuhan kasih sayang dan ciuman kepada seorang anak tidak
hanya menunjukkan kecintaan seorang ayah kepada anaknya, tetapi juga
bisa mengantarkan seorang ayah menjadi ahli surga. Suatu ketika Nabi
saw. bersabda: “Perbanyaklah kamu mencium anak cucumu, karena
imbalan dari setiap ciuman adalah surga”. (H.R. Bukhari)

Pemberian kasih sayang amatlah penting bagi perkembangan anak. Rasa
kasih sayang yang dicurahkan oleh orang-orang di sekeliling anak
merupakan dasar pembentukan watak si anak kelak. Ungkapan kasih sayang
bukanlah hal yang boleh diremehkan. Namun bukan hal yang mustahil bila
orang tua tidak terbiasa mengungkapkan rasa kasih sayangnya.

Hadis-hadis di atas dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwa
ciuman memiliki peranan penting dalam membangkitkan perasaan dan emosi
anak, bahkan selain itu mampu meredakan perasaan amarahnya, dan menambah
eratnya hubungan dan cinta dengan orang tuanya. Bagi anak, hal ini
adalah suatu bukti rasa kasih sayang kedua orang tuanya. Seorang ibu
atau bapak yang mencium anaknya membuktikan adanya perhatian terhadap
anaknya.

Ciuman bukan hanya dianjurkan bagi orang tua kepada anak-anaknya,
namun dianjurkan pula bagi pasangan suami – istri.
Ketika suami akan berangkat kerja, maka dia harus mencium istrinya
terlebih dahulu, begitu pun sebaliknya, ketika istrinya mau keluar
rumah, maka dia pun harus mencium istrinya terlebih dahulu.

Karena Rasulullah selalu mencium istrinya setiapkali mau pergi ke
masjid. Hal ini pernah disampaikan oleh Siti Aisyah melalui haditsnya, “Bahwa
Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat
(di masjid).” (H.R. Abdur-Razaq) .

Hadits tersebut merupakan isyarat bagi kita, betapa pentingnya
seorang suami maupun istri untuk selalu mencium pasangannya, sekalipun
keluar rumahnya hanya beberapa saat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
cinta dan kasih diantara mereka berdua.

Banyak
penelitian yang mengungkap tentang keajaiban ciuman. Misalnya,
penelitian yang dilakukan
oleh salah satu
Lembaga Asuransi Kehidupan di Amerika tentang pengaruh ciuman terhadap
kehidupan manusia, dan hasilnya adalah: ”Sesungguhnya ciuman di pagi
hari antara suami – istri memegang peranan penting yang lebih
menyembuhkan daripada buah apel.

Suami yang mencium istrinya di pagi hari sebelum menuju tempat
kerjanya, akan merasa tenang saat bekerja. Ciuman lebih menenangkan atau
menahan urat saraf, dan lebih mampu menghadapi kebimbangan. Di samping
memberikan ketenangan pikiran dan kelapangan serta ketentraman, juga
memberikan kepuasan dan kebahagiaan serta kerelaan.”

Selain itu, penelitin tentang ciuman juga dilakukan oleh Dr.
Coolman kepada ribuan orang, dan hasilnya cukup menguatkan, bahwa
ciuman di pagi hari melahirkan keistimewaan tertentu dan susunan
kimiawi, seperti memberikan perasaan senang dan lapang yang berbeda dengan
perasaan internalnya.”

Bahkan Bernie Siegel, baru-baru ini melakukan penelitian
tentang ‘khasiat’ ciuman seorang istri bagi suaminya maupun seorang ibu
bagi anak-anaknya. Sampel diambil
dari kalangan peserta (suami) yang naik mobil pribadi untuk ke
kantor dan dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama adalah para suami yang berangkat ke kantor dengan
terlebih dahulu dicium oleh sang istri, dan kelompok kedua adalah mereka
yang pergi ke kantor tanpa dicium oleh sang istri. Setelah beberapa
waktu ditemukan bukti yang menakjubkan.

Suami yang pergi ke kantor dengan ciuman sang istri lebih memiliki
kemungkinan kecil untuk mengalami kecelakaan di perjalanan daripada
mereka yang berangkat kerja tanpa merasakan kecupan mesra dari sang
istri.

Ternyata kualitas dan antusias bekerja pun mengalami perbedaan yng cukup
signifikan. Kecupan tulus sang istri ketika memberangkatkan suami
bekerja ternyata telah meminimalisir kemungkinan hadirnya WIL (Wanita
Idaman Lain).

Di pihak lain, seorang anak yang diberangkatkan sekolah oleh sang
ibu dengan kecupan sayang ternyata memberi dampak yang luar biasa dalam
prestasi sekolahnya, bahkan kecupan tersebut mampu meredam kemarahan
untuk tidak berkelahi di sekolah daripada mereka yang diberangkatkan
oleh baby sitter (pembantu).

Percaya atau tidak, hal ini merupakan hasil suatu penelitian yang
spektakuler mengenai ciuman sang ibu. Wallaahu a’lam..

Ayat P
Muhlis.S.Sos. I

Dimuat di MAPI edisi Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar