Selasa, 28 Juli 2009

INDAHNYA MASA KECIL ITU

Tak mungkin bisa kulupakan saat-saat kecilku dulu.
Saat ku berbaring diatas meja makan karena menunggui ibuku yg sedang membuat kue sementara aku mengantuk tapi tak mau tidur sendirian.
Saat kubangun dari tidurku kupanggil-panggil ibuku dan aku tak mau beranjak dari tempat tidurku sebelum ibuku datang menjemputku
Saat kusakit Ibuku membawaku keklinik disana dengan pakaian dinas lengkap ayahku menyambutku menggendongku dan bersama-sama menunggu antri giliran dakter tiba padaku kemudian mengantarkan kami pulang kerumah dan membaringkanku diatas sebuah peti perlengkapan dinas milik ayahku kemudian pulang kembali kekantor untuk melanjutkan tugasnya atau jika tugasnya tak bisa ditinggal ayahku hanya mengantar kami sampai dibecak kendaraan yg megantarkan aku dan ibuku pulang ya begitulah karena aku termasuk anak yg punya bawaan penyakit( asma) Alhamdulillah penyakit ini hilang setelah aku tamat SMA dan melanjutkan kuliah jauh dari tempat kelahiranku.
Saat Ayahku pulang dari dinasnya untuk beberapa waktu yang lama,waktu itu beliau membawakan aku dan kakakku alat memotret untukku dan radio kecil untuk kakakku,pernah pula beliau memawa sebuah boneka untuk kami berdus(aku dan kakakku),suatu saat beliau membawakan kami bantal yg untuk menggunakannya harus diisi dengan air terlebih dahulu,terakhir masih teringat jelas juga dalam ingatanku beliau membawa sebuah tempat tidur(bad) menurut beliau ini bad yg beliau pergunakan saat dinasnya.
Masih lekat pula dalam ingatanku setiap kepulangan beliau dari dinasnya itu beliau selalu membersihkan peralatan yg dibawa sampai bersih dan mengkilat kalau tidak beliau akan dihukum oleh atasan dan aku senantiasa menemani ayah disamping terkadang juga berada dipangkuannya,hampir setiap usai membersihkan peralatan ayahku memberikan kesempatan padaku untuk memegangnya dan memberitauku bagaimana cara penggunaannya walau aku tak kuat memegangnya dan sedikit merasa takut dengannya.
Juga tak mungkin kulupakan saat-saat kami sekeluarga yg hampir tak pernah melewatkan waktu untuk menonton pertunjukan/show artis ibukota yg datang kekota kami,atau sekedar menonton bioskop yg kata Ayah itu semua gratis.
Aku juga tak mungkin melupakan saat aku merengek minta sekolah padahal usiaku belum memenuhi syarat ini kulakukan karena kakakku sudah bersekoah lebih duluan, untunglah aku bisa masuk sekoah juga berkat bantuan saudara ayah yg bekerja disekolah tersebut yg tak ungkin kulupa adalah walaupun aku ingin sekolah tapi disekolah ibuku harus senantiasa disisiku sampai bel usai sekolah berbunyi.
Kuingat juga suatu saat menjelang perpisahan kakak kelasku saat itu aku yg masih duduk dikelas dua terpilih untuk ikut menyumbangkan tarian dan kostumnya ibuku sendiri yg memuatnya (memang ibuku sangat handal dlm membuat pakaian) menurutku lho.. tapi entah kenapa kali ini baju yg mirip sebuah kupu-kupu itu selalu salah saja kalau tdk luar dalamnya yg terbalik, atau sisi kanan dan kirinyalah yg terbalik bahanya walau sudah berulang kali diperbaiki
tapi menurut ibu itu tak pernah sempurna padahal ini tak pernah terjadi( karena memang pakaianku dan kakakku selalu ibukulah yg mendisain dan menjahitnya) sampai ibu menyerah karena esok hari pakaian itu kupakai.
Teringat juga ayah yg senantiasa mewajibkan kami belajar disetiap ba'da magrib dan ayah sendirilah yg bertindak sebagai pengajarnya,bagaimana ayah menghukum kami dengan mewajibkan menulis penuh sebuah buku jika kami bersalah, tapi saat itu aku sangat mengantuk dan ayahku menegorku "belajar ko ngantuk" aku langsung menangis karena tegoran itu, ibuku yg senantiasa berada disisiku saat belajar menjadi pembelaku dengan mengatakan "anak ngantu ko nga boleh" akhirnya malam itu aku tak jadi belajar tapi pergi untuk tidur.
Satu hal agi yg takkan pernah aku lupakan saat itu aku, kakak dan ayahku menjenguk ibuku yg sedang berbaring sakit disebuah RS ibu menanyakan padaku sayangkah aku padanya aku tak bisa menjawa ini walau dalam lubuk hatiku terdalam aku sangat menyayanginya aku hanya terdiam dan kemudian ibuku berkata jika aku menyayanginya ciumlah ibu, untung ini dapat kulakukan kemudian setelah itu kami pulang karena memang hari sudah malam.
Itulah saat-saat terakhir kebahagiaanku bersama keluargaku yg utuh karena setelah itu ibuku pergi dan tak pernah kembali walaupun demikian aku mengiklaskannya karena ibuku akan selalu ada dalam lubuk hatiku yg terdalam tenanglah dialammu sana karena akupun pasti akan menyusulmu.

Rabu, 22 Juli 2009

INILAH SURGA

Setiap orang pasti menginginkan kenikmatan di surga …
Saudaraku …" bersegeralah menuju ampunan Robb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi......"Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak
pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik

di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Alloh ‘azza wa jalla yg artinya,
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 17).
Di antara kenikmatan di surga yang Alloh dan Rosul-Nya telah perkenalkan
pada kita adalah :
[1]. Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Alloh
Ta’ala berfirman yang artinya,
”(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang
yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak
berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah
rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.” (Muhammad : 15).
[2]. Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana
firman Alloh yang artinya,
”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu)
kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (An
Naba’ : 31-33).
[3]. Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah,
pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna.” (HR.
Muslim).
[4]. Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya,
“Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30
atau 33 tahun.” (Shohihul Jaami’).
[5]. Memandang wajah Alloh yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari
Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru :
‘Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk
kalian yang janji tersebut berada di sisi Alloh, di mana Dia ingin
menuaikannya.’ Mereka berkata : ‘Apakah itu? Bukankah Dia telah
memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka?’ Beliau melanjutkan : ‘Maka Alloh
menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah
Alloh). Demi Alloh, Alloh belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih
mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.” (HR.
Muslim).
Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang
sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan
keelokannya. Semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya.

Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka
jawabannya telah Alloh berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan
kepada Rosul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Alloh jelaskan
dalam surat Al Mu’minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga
-semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut
adalah:
Pertama, beriman kepada Alloh dan perkara-perkara yang wajib diimani
dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu’ dalam sholatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya
tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang
tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau
mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci)
berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik
kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang
sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga telah
menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar’i.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh
akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga.” (HR. Muslim).
Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan
menetapkan kami di atasnya.

Selasa, 21 Juli 2009

MAAFKAN AKU

Maafkan aku suamiku
begitu banyak titahmu yg tak kupatuhi
begitu banyak pula sikapku yang tak seiring denganmu
begitu banyak pula perkataanku yang mungkin menyakitimu
bahkan mungkin begitu banyak keputusanku yg melanggar aturanmu
maafkan aku....maafkan aku tuk semua itu

Maafkan mama anak-anakku
mama terlalu cerewet untumu
setiap waktu saat kau sedang nyenyak tidur mama bangunin untuk sholat shubuh
saat kau asik bermain mamapun berulang ulang memerintahmu
ayo mandi dulu,
ayo belajar
ayo makanannya dimakan
ayo piringnya dicuci ayo,
ayo dan masih banyak ayo yang lainnya

maafkan pula aku ayah ibuku
dulu aku tidak menuruti saranmu
aku tidak menuruti perintahmu
bahkan akupun pernah membangkang perintahmu
bahkan masih banyak lagi sikapku yang mungkin menyinggung perasaanmu
maafkan aku maafkanlah aku

Untuk sanak saudaraku
sahabat-sahabatku juga semua orang yg pernah kukenal
maafkanlah atas semua kesalahan-kesalahanku
baik yang langsung atau tak langsung
disengaja atau tak disengaja
yang pernah kulakukan terhadapmu semua
maafkan aku sekali lagi maafkan aku

SIKSA NERAKA BEGITU DAHSYAT

Siksa Neraka Begitu Dahsyat

Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan kepada kita tentang neraka dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya. Allah telah menggambarkan kepada kita tentang berbagai bentuk siksaan yang terdapat di dalamnya dengan penggambaran yang mampu membuat hati dan jantung ini serasa terbelah-belah. Maka perhatikanlah baik-baik terhadap apa yang datang dalam Al Qur’an dan AsSunnah tentang berbagai bentuk adzab (siksaan) di dalamnya.

Di antara siksaan-siksaan bagi penduduk neraka adalah :

[1]. Kulit mereka diganti dengan yang baru, sebagaimana Allah berfirman yang artinya
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (An Nisa’ : 56).

[2]. Bara apinya membakar sampai ke hati, sebagaimana Allah berfirman yang
artinya,
“(Yaitu) api (yang disediakan) Alloh yang dinyalakan, yang (membakar)
sampai ke hati.” (Al Humazah : 6-7).

[3]. Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka, sebagaimana dalam
firman-Nya yang artinya,
“(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka.” (Al
Qomar : 48).

[4]. Minuman mereka seperti besi yang mendidih, sebagaimana Allah
berfirman yang artinya,
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Al Kahfi :
29).

[5]. Tubuh mereka membesar, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang artinya,
“Gigi taring orang kafir besarnya seperti gunung uhud dan tebal kulit
mereka seukuran tiga perjalanan.” (Shohihul Jaami’)

Begitu syadiid (keras) siksaan ini, lalu siksaan apa yang paling ringan
bagi penghuni neraka? Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya,
“Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang
mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena sangat
mencekam panas dua sandalnya.” (HR. Muslim).
Wahai saudaraku … tidakkah kalian takut dengan siksa yang pedih dan
dahsyat ini ??!
Sebab-Sebab Masuk Neraka
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sebab yang menyebabkan seseorang
masuk neraka -semoga Alloh menyelamatkan kita darinya-.
Jenis pertama adalah sebab-sebab yang menyebabkan pelakunya tidak lagi
beriman, menjadikannya kafir, sekaligus membuatnya kekal di neraka.
Di antara sebab-sebab jenis pertama ini adalah :
Pertama, melakukan syirik akbar (besar), seperti bernadzar dan menyembelih
kepada selain Allah.
Kedua,kufur kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, Rasul-Nya, hari
akhir, serta qodho dan qodhar dengan cara mendustakan, menentang, ataupun
meragukannya.
Ketiga, mengingkari kewajiban salah satu rukun Islam yang lima.
Keempat,mengolok- olok dan mencaci Allah, agama-Nya, atau Rasul-Nya.
Kelima,berhukum dengan selain hukum Allah dengan keyakinan hukum tersebut
lebih benar dan lebih bermanfaat, atau setara dengan hukum Allah, atau
meyakini bolehnya hal tersebut.
Keenam,kemunafikan yaitu menyembunyikan kekafiran dalam hatinya, akan
tetapi dia menampakkan diri seolah-olah seorang muslim.
Jenis kedua adalah sebab yang menyebabkan pelakunya berhak masuk neraka,
namun tidak kekal di dalamnya.
Diantaranya ialah : durhaka pada kedua orang tua, memutuskan silaturahmi,
memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi palsu, dan sumpah palsu.
Ya Allah, selamatkanlah kami dari neraka, lindungilah kami dari negeri
yang penuh kehinaan dan kerusakan, dan tempatkanlah kami di negeri orang
yang berbakti dan bertakwa.
***
Al Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal

Jumat, 17 Juli 2009

Asam Pedas Daun Keladi

BAHAN
- Seikat daun keladi yg muda
- 1/4 kg tulang igs sapi

BUMBU
- 5 cabe merah
- 7 cabe rawit
- 5 bawang merah
- 3 bawang putih
- minyak goreng secukupnya
- terasi, daun salam, laos, asam dan garam secukupnya


CARA MEMBUAT
- Rebus tulang iga sampai epuk
- potong-potong daun keladinya kemudian cuci
- tumbuk bumbu (kecuali salam dan laos) sampai halus
- Panaskan minyak goreng,tumis bumu yg sudah halus sampai harum
masukkan daun salam dan laos kemudian masukkan bumbu yg sudah ditumis kedalam i.
rebusan tulang iga.
- masukkan daun keladi kemudian air asamnya,tunggu sampai masak

Ikan Kakap Saos Asam Manis

Bahan :

01. Daging kakap : 150 gram
02. Tepung terigu : 5 sendok makan
03. Tepung kanji : 5 sendok makan
04. Tepung maizena : 1 sendok makan
05. Baking powder : 1 sendok teh
06. Burnbu penyedap : 0,5 sendok teh
07. Lada halus : 0,5 sendok teh
08. Kecap asin : 1 sendok teh
09. Minyak wijen : 1 sendok teh
10. Telur : 1 butir
11. Air : 0,5 gelas
12. Minyak goreng : secukupnya
13. Buah nanas : separoh

Bahan Saos :

01. Saos tomat : 3 sendok makan
02. Cuka : 1 sendok makan
03. Garam : 0,5 sendok teh
04. Gula : 3 sendok makan
05. Air : 1 gelas
06. Tepung kanji : secukupnya

Cara memasak :

01. Ikan kakap dicuci bersih kemudian dipotong tipis-tipis.

02. Campurkan semua tepung, bumbu penyedap, garam, kecap, lada, minyak wijen, telur dan aduk hingga rata.

03. Tambahkan air, aduk kembali sampai tercampur rata dan kental. Celupkan daging kakap ke dalam adonan

04. Gorenglah dengan minyak panas sampai kering. Angkat dan tiriskan.

05. Buatlah saosnya, campur semua bahan kecuali tepung kanji. Jerang di atas api sampĆ£i matang kemudian kentalkan dengan kanji.

06. Siramkan saos tersebut di atas daging kakap dan di atasnya taburi dengan buah nenas yang sudah dicincang kasar.

Sumber : berbagai sumber

Rabu, 15 Juli 2009

Jagalah Hati

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

Bila hati kian bersih
Pikiranpun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih

Namun bila hati keruh
Batin selalu gemuruh
Seakan di kejar musuh
Dengan Alloh kian jauh

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

Bila hati kian suci
Tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati
Ciri mukmin sejati

Namun bila hati busuk
Pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk
Jadi makhluk terkutuk

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Illahi

Bila hati kian lapang
Hidup sempit terasa senang
Walau kesulitan datang
Dihadapi dengan tenang

Tapi bila hati sempit
Segalanya jadi rumit
Terasa terus menghimpit
Lahir batin terasa sakit

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

[Abdullah G]

[