Minggu, 13 Desember 2009

Risalah Iedul Adha

Segala puji hanya milik Allah ta'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada utusan Allah Nabi Muhammad Saw Keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Keutamaan Sepuluh Hari Dzul Hijjah

Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: "tiada hari yg lebih dicintai Allah Ta'ala untuk berbuat suatu amalan yg baik dari pada hari-hari ini yaitu sepuluh hari Dzul Hijjah, para sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, tidak pula dengan jihat fii sabilillah? Rasulullah menjawab,"tidak, tidak pula jihat fii sabilillah, kecuali jika ia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tak kembali lagi".

Amalan-amalan yang Disyari'atkan pada sepuluh hari Dzul Hijjah
1. Melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, Rasulullah Saw yg menjelaskan keutamaan haji dan umrah diantaranya:
"Dari Umrah ke umrah yang lain sebagai penghapus dosa-dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga"
2. Puasa dengan sempurna (penuh) pada sembilan hari di awal Dzul Hijjah atau semampunya, terutama pada hari Arafah (9 Dzul Hijjah) bagi yang tidak melaksanakan haji. Rasulullah Saw bersabda:
"Saya mengharap kepada Allah agar puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya"(Hr Muslim)
3. Membaca takbir (Allahu Akbar),Tahmid (Alhamdulillah), tahlil(Laa illaha illallah) dan dzikir lain pada hari-hari ini, Allah ta'ala berfirman:
"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan". (Qs.Al Hajj 28)
4. Bertaubat dan menutup setiap pintu maksiat dan dosa, hingga ia meraih ampunan dan rahmat Allah, Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah cemburu dan cemburunya Allah adalah terhadap hamba-Nya yg melakukan hal-hal yg diharamkan-Nya"(Mutafaq'alaih)
5. Memperbanyak amal sholeh dan ibadah-ibadah yg disunahkan, seperti;Sholat, jihad, membaca Al quran, dan beramar ma'ruf nahi munkar dll, karena sesungguhnya ibadah-ibadah semacam ini dilipat gandakan pahalanya, bahkan amalan-amalan yg biasa lebih utama dan dicintai Allah dari pada amalan utama diwaktu yang lain.
6. Disyari'atkan untuk melantunkan takbir disepanjang malam dan siang hingga sholat ied (ini diharamkan takbir mutlak), begitu pula takbir muqayyad yaitu takbir yg dilakukan setelah sholat jamaah fardu. Bagi mereka yg tidak melaksanakan ibadah haji, waktu takbir dimulaisejak fajar hari Arfah, sedangkan bagi mereka yg sedang melakssanakan ibadah haji, waktunya dimulai dari Zhuhur hari qurban hingga Ashar hari tasyriq yg terakhir.
7. Disyari'atkan pula qurban pada hari raya Iedul-Adha dan hari-hari tasyriq. Sunah ini sejak Nabi Ibrahim As, disaat Allah menebus Ismail As dengan seekor hewan sembelihan yang besar.
Terdapat dalam hadits shahih bahwa Rasulullah Saw berqurban dengan dua ekor kambing yang gemuk, beliau menyembelihnya dengan tangan sendiri, dengan cara: membaca bismillah dan bertakbir seraya meletakkan kakinya pada kedua leher kambing (Mutafaq'alaih)
8. Orang yang hendak berqurban hendaknya tidak memotoang rambut dan kukunya. Nabi Saw bersabda, " bila kalian melihat hilal (bulan sabit) Dzul Hijjah dan slah eorang dari kalian ingin berqurban maka hendaklah ia tidak memotong rambut dan kukunya ". Dan dalam riwayat yang lain dijelaskan " maka janganlah mengambil rambut dan kukunya hingga ia menyembelih qurbannya". (Hr Muslim)
9. Hendaklah seorang muslim bersungguh-sungguh melaksanakan sholat ied, mendengar khutbah , mendapat pencerahan ilmu, dan mengetahui hikmah disyari'atkannya sholat ied yaitu, hari untuk menggemakan kesyukuran dan beramal kebajikan.

Akhirnya hendaklah setiap muslim dan muslimah memanfaatkan semaksimalmungkin hri-hari ini untuk ketaatan kepada Allah, zikir dan syukur kepada-Nya serta memenuhi kewajiban dan menjauhi setiap larangan begitu pula meraih karunia-karunia Allah untuk mendapatkan ridho-Nya.

Dan hanya Allah pemberi taufiq dan hidayah kejalan yang lurus , mudah-mudahan Allah senantiasa mencurahkan rahmad dan kesejahteraan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw , keluarga dan sahabat-sahabatnya.

(Ringkasan Lpp Al-Irsyad Pwt dari tulisan Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrn)(Anggota Badan Fatwa Kingdom Of Saudi Arabia)

Rabu, 09 Desember 2009

Tangkis Bencana Dengan Sedekah

Tangkis Bencana dengan Sedekah
Oleh : Uti Konsen.U.M. (APPost)

Kalau tidak mengandung samudera hikmah dan lautan pahala, tentu Rasulullah
SAW tidak akan menganjurkan untuk selalu bersedekah kepada para
sahabat, bahkan termasuk kepada sahabat yang paling miskin, seperti Abu
Dzar Al Ghifari, Bilal dan Abu Dhamdham. Saking “penasaran“, Abu Dzar
pernah bertanya “Wahai Nabi Allah. Engkau selalu memerintahkan kepada
kami untuk bersedekah, apa hakekat sedekah itu ?“ Rasulullah SAW
menjawab dengan satu kalimat yang diulanginya tiga kali berturut-turut
“Sedekah itu sesuatu yang ajaib!“.

Rasulullah SAW bersabda “Jika aku perintahkan kalian akan sesuatu, maka
lakukanlah sebagian dari sesuatu itu semampu kalian. Akan tetapi, jika
aku melarang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah sesuatu itu
seluruhnya (secara total). Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman,
“Wahai anak Adam, kosongkanlah gudangmu untuk memenuhi apa yang ada di
sisi-Ku. Engkau akan selamat dari kebakaran, kebanjiran, pencurian dan
kejahatan. Itu semua lebih engkau butuhkan“ (HR.Thabrani dan Baihaqi)..

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah dapat menolak tujuh
puluh pintu bencana “. Karena itu Nabi SAW menganjurkan agar bersedekah
setiap hari, pada awal pagi dengan apa saja. Karena bencana atau bala
tidak akan menembus benteng sedekah seorang mukmin. Ujar Ibnu Al
Qayyim, “Allah menolak beragam bencana dengan sedekah. Ketentuan ini
telah populer, baik bagi para ulama maupun orang awam. Oleh karena itu,
banyak penduduk bumi yang mengandalkan sedekah, karena mereka telah
mencobanya.” Ibnu Abi Alja’ad menandaskan, “Sesungguhnya sedekah
menolak tujuh puluh pintu keburukan“. Dalam bagian lain Ibnu Al Qayyim
bertutur, “Sedekah memiliki dampak yang luar biasa untuk menolak
berbagai macam bala meskipun sedekah itu dikeluarkan oleh orang yang
fasik, zalim atau kafir. Dengan mengeluarkan sedekah, Allah akan
menolak berbagai macam bala yang akan menimpa orang itu.”

Dikisahkan Jibril memberi tahu nabi Isa AS. perihal kematian tukang
cuci. Ketika Isa As pergi ke tempat tukang cuci itu, ia sedang mencuci.
Nabi Isa terkejut karena ternyata tukang cuci itu masih hidup. Jibril
turun memberi tahu Isa AS “Karena dia bersedekah dengan 3 potong roti.
Allah pun menghindarkannya dari bencana kematian. Sebenarnya di dalam
tumpukan pakaian yang dia bawa, ada seekor ular hitam yang akan
menggigitnya. Namun Allah menyelamatkannya dari bencana itu karena
sedekahnya“.

Satu hari malaikat maut menemui nabi Ibrahim AS dan bertanya “Siapa
anak muda yang tadi bertamu ke rumahmu?“. ”Ia sahabat sekaligus
muridku,“ jawab Nabi Ibrahim. ”Apa maksud kedatangannya menemuimu!“.
“Dia mengutarakan niatnya akan menikah esok pagi,“ kilah Ibrahim.
”Sayang sekali ya, usia anak muda itu tidak akan sampai esok pagi,“
ujar malaikat maut. Setelah itu ia segera meninggalkan nabi Ibrahim.
Ternyata esok harinya Nabiyallah Ibrahim masih melihat dan menyaksikan
walimah pernikahan anak muda itu. Bahkan usia anak muda itu sampai 70
tahun. Ketika perihal tersebut ditanyakan Ibrahim kepada malaikat maut,
ia menjawab : “Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak
muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang
membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut,
hingga engkau masih melihatnya hidup“.

Dua orang akhwat dari salah satu Ponpes di Bandung mengaku baru kembali
dari kampung halamannya di Jawa Tengah. Keduanya bercerita, tentang
kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan bus
antarkota, beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan, bus yang
ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Bahkan
para penumpang yang duduk didekatnya meninggal seketika dengan
bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua akhwat
itulah yang selamat dengan tidak terluka sedikitpun. Menurut pengakuan
keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya waktu itu, yakni
ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan
selama dalam perjalanan selalu melafazdkan zikir (Dahsyatnya Sedekah
oleh Aa Gym). Dalam kaitan ini, terbukti lagi kebenaran sabda
Rasulullah SAW “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bencana
atau bala tidak pernah mendahului sedekah“. “Belilah semua kesulitanmu
dengan Sedekah“. “Obatilah penyakitmu dengan sedekah“. “Sedekah itu
sesuatu yang ajaib“. “Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana“.

Diceritakan, bahwa di zaman Nabi Sulaiman AS terjadi sepasang merpati
mengadu, bahwa telurnya selalu diganggu oleh seseorang yang jahil.
Sulaiman AS memerintahkan kepada iblis menjaga keselamatan telur
merpati itu dan mematahkan pria yang akan mengganggunya. Suatu hari si
Merpati datang mengadu kepada Sulaiman. Nabi Sulaiman meminta
pertanggungan jawaban si Iblis yang ditugasi. Si Iblis berkata, “Kami
tidak dapat menekuk batang leher si pengganggu itu, karena ia dikawal
oleh dua malaikat. Pria yang jahil itu, sebelum keluar rumah, di pagi
harinya, ia telah bersedekah sekeping roti kering kepada si pengemis.

Maka dianjurkan ketika terjadinya bencana, untuk mengasihi kaum duafa
dengan bersedekah kepada mereka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW,
“Saling mengasihilah di antara kalian, niscaya kalian akan dikasihi.
Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar-Rahman ( Allah ). Saling
mengasihilah di antara kalian orang-orang dimuka bumi ini, niscaya
kalian akan dikasihi oleh yang ada di atas langit“. Telah diriwayatkan
dari Umar bin Abdul Aziz, bahwasanya beliau dahulu pernah menulis
perintah kepada para pembantunya – ketika terjadinya gempa bumi agar
mereka bersedekah. Wallahualam. *

Selasa, 01 Desember 2009

TIPS MEMBANGUN RUMAH ISLAMI

Tips Membangun Rumah yang Islami
Dalam membangun rumah yg Islama ada beberapa petunjuk yg dapat kita terapkan
diantaranya:

1. Tetangga yang Baik
Pilihlah tetangga dan lingkungan yg baik
Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga
yang buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang
Badui suka berpindah-pindah. " (HR. Ibnu 'Asakir)
Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di
belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi) .

Usahakan agar tetangga anda cukup makannya:
Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)

2. Hendaknya rumah cukup luas (tidak terlampau luas, tapi juga tidak terlampau
sempit).
Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh,
rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Sebaliknya rumah yang terlalu sempit cenderung
membuat penghuninya tidak betah di rumah sehingga akhirnya banyak menghabiskan
waktunya diluar rumah untuk kegietan yg mungkin kerang bermanfaat.

3. Jangan Membangun Rumah Megah
Dalam membangun rumah, janganlah terlalu mewah sehingga jadi
bermegah-megahan. Ini tidak disukai Allah dan merupakan satu sifat dari
orang-orang yang buruk di akhir zaman.
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu" [At Takaatsur:1]
Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan
bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
Jangan membangun rumah yang terlampau tinggi (misalnya sampai 4 tingkat)
sehingga akhirnya tetangga tidakmendapat sinar matahari atau angin.
Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat Nabi menjawab: "Seorang budak
wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah
telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun
gedung-gedung bertingkat." [HR Muslim]

4. Buatlah Rumah yang Baik
"... menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk." [Al A'raaf:157]
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai
orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. " [Al Maa-idah:100]
Rumah yang baik adalah rumah yang sehat. Yaitu jendelanya cukup sehingga
sinar matahari bisa masuk dan tidak lembab. Ini juga bisa menghemat listrik
karena siang hari tak perlu menyalakan lampu. Selain itu ventilasinya juga
harus baik sehingga udara segar bisa masuk ke dalam rumah. Jarak antara lantai
dan atap sebaiknya agak tinggi sehingga tidak terlalu panas.

5. Rumah juga harus kuat dan aman.
Rumah yg kuat tergantung material yg digunakan, pilihlah material yg dapat menjamin kekuatan bagunan, sedangkan aman tergantung didaerah mana rumah itu didirikan Misalnya didaerah gempa maka bangunlah rumah yg tahan gempa dll.
Sebaiknya rumah minimal terdiri dari 3 kamar. Satu untuk suami-istri, satu
untuk anak laki-laki, dan satu lagi untuk anak perempuan.
Hendaknya aurat dari lawan jenis (kecuali suami-istri) terpelihara dengan
pembagian kamar yang baik.

6. Buatlah Rumah yang Indah
Allah senang keindahan. Manusia pun banyak yang suka akan keindahan. Oleh
karena itu buatlah rumah yang indah. Tapi ingat, keindahan tidak sama dengan
kemewahan atau kemegahan
Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar
untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)

7. Rumah Harus Bermanfaat atau Fungsional
Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: "Rosululloh SAW bersabda:
"Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorangialah meninggalkan sesuatu
yang tidak bermanfaat." (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)

8. WC Jangan Mengarah/Membelakan gi Kiblat
Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila engkau ke
WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang
air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim No.388)
Usahakan agar rumah anda mengarah ke kiblat. Jika tidak, sebaiknya tempat
shalat anda tidak mengarah ke WC.
Usahakan di rumah ada shower atau kran air, sehingga anda bisa mandi/wudlu
dengan lebih sempurna dengan air yangmengalir.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air
yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub." Dikeluarkan
oleh Muslim.
Sebaiknya tempat wudlu dipisah dari WC sehingga anda leluasa membaca doa
sebelum atau sesudah wudlu.

9. Rumah Harus Bersih
Rumah yang kotor tidak sehat. Karena akan mengundang berbagai penyakit.
Oleh karena itu rumah harus bersih dan mudah dibersihkan.
Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai
kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang
kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan
meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.

10. Jangan Menaruh Patung di dalam Rumah
Umar berkata, "Kami tidak memasuki gereja-gerejamu karena
patung-patung dan gambarnya itu." [HR Bukhari]

11. Jangan Memelihara Anjing
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Barang
siapa memiliki anjing selain anjing penjaga ternak dan anjing pemburu maka
setiap hari pahala amalnya berkurang dua qirath. (Shahih Muslim No.2940)

12. Peliharalah Anak Yatim
Jika anda berkelebihan, asuhlah anak yatim dan perlakukanlah dengan baik.
Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak
yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum
muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu
diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)

13. Tanamlah Pohon agar Teduh dan Sejuk
Tanamlah pohon di rumah anda sehingga rumah anda teduh dan mendapat udara
segar dari oksigen yang dikeluarkan pohon tersebut.
Jika rumah anda luas mungkin anda bisa menanam pohon besar yang kuat seperti
pohon asem. Jika sedang, bisa menanam pohon ukuran sedang seperti rambutan atau
mangga. Hindari pohon besar yang rapuh dan berbahaya seperti pohon angsana.
Banyak korban jiwa karena tertimpa pohon tersebut ketika terjadi badai/angin
kencang.

MAKNA SYARAT DAN KONSEKWENSI SYAHADAT LAA ILAHAA ILLALLAH

MAKNA, SYARAT DAN KONSEKUENSI SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAH

MAKNA LAA ILAAHA ILLALLAH

Yaitu : Tidak ada sesembahan yang disembah dengan haq kecuali Allah. ( Adapun ) selain Allah jika disembah maka pasti dengan kebathilan

Allah Ta'alaa berfirman :
" Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka ibadahi selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. " ( Al Hajj : 62, Luqman : 30 )

Allah Ta'ala berfirman :
" Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah....." ( Muhammad : 19 )

SYARAT-SYARAT LAA ILAAHA ILLALLAH

SYARAT PERTAMA : Mengetahui maknanya baik dalam hal nafi ( meniadakan segala sesembahan selain Allah - pent ) maupun dalam hal itsbat ( menetapkan satu-satunya sesembahan adalah Allah - pent ) yang mana pengetahuan ini menafikan ( meniadakan ) kebodohan.


Allah Ta'ala berfirman :
" Ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah...." ( Muhammad : 19 )

Dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu dia berkata :
Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :

" Barangsiapa mati dalam keadaan dia mengetahui bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Alah maka dia masuk jannah." ( Riwayat Muslim no. 26 )

SYARAT KEDUA : keyakinan yang menafikan keraguan.
Yaitu, hendaknya pengucapnya yakin terhadap penunjukkan kalimat ini dengan keyakinan yang mantap, karena tidak akan memberikan manfaat pada keimana kecuali ilmu yakin, bukan ilmu perkiraan, maka bagaimana kalau keimanan itu dimasuki keraguan ?

Allah Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." ( Al Hujurat : 15 )

Disyaratkan dalam benarnya keimanan mereka terhadap Allah dan RasulNya keadaan mereka tidak ragu-ragu. Adapun orang yang ragu maka ia termasuk ( kelompok ) orang-orang munafik, kita berlindung kepada Allah dari yag demikian- yang Allah Ta'ala berfirman tentang mereka :
" Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. " ( At-Taubah : 45 )

Dari Abu Hurairah radhiyalloohu 'anhu dia berkata

Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Barangsiapa yang kamu temui di belakang kebun ini, dia bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali A;;ah dalam keadaan hatinya yakin, berilah dia kabar gembira dengan ( dimasukkannya ke dalam ) jannah." ( Riwayat Muslim no. 31 )

Disyaratkan dalam masuk jannahnya si pengucap, hatinya harus yakin tidak ragu-ragu tentangnya. Jika syarat telah hilang ( yakni si pengucap tidak yakin dengan ucapannya tersebut ) maka hilang pulalah yang ditetapkan dengan syarat tersebut ( maka di tidak masuk jannah )

SYARAT KETIGA : Menerima konsekuensi kalimat ini baik dengan hati maupun lisan, yang menafikan penolakan.

Allah Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?" ( Ash-Shoffat : 35 - 36 )

Dari Abu Musa Al 'Asy'ari berkata

Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :".....maka itu adalah permisalan orang yang memahami agama Allah, dia mengambil manfaat dan memberi manfaat ( kepada orang lain ) dengan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku, maka dia telah mengilmui dan mengajarkan ilmu tersebut. ( Beda permisalannya ) dengan orang yang tidak peduli terhadap semua itu dan tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus." ( Riwayat Bukhori no. 79 dan Muslim no. 2282 )

SYARAT KEEMPAT : Tunduk dan patuh terhadap konsekuensi kalimat Laa ilaaha Illallah, yang menafikan ( sikap - pent ) meninggalkan ( konsekuensi tersebut )

Allah Ta'ala berfirman :
" Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya ( tunduk ) kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan ( muwahhid ), maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh ( Laa ilaaha Illallah ). " ( Luqman : 22 )
Makna " menyerahkan diri " yaitu tunduk.
Makna"sedang dia orang yang berbuat kebaikan " yaitu seorang muwahhid ( orang yang mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya ).
Makna "buhul tali yang kokoh" yaitu Laa ilaaha Illallah

Allah Ta'ala berfirman :
"Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." ( Az-Zumar : 54 )

Dari Abdullah bin 'Amr secara marfu':
" Tidaklah beriman seseorang sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang kubawa ( ajaranku )."
An-Nawawi berkata dalam Al-Arba'in no. 41 : " Hadits hasan shohih, telah kami riwayatkan dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad shohih". Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Hafizh Hakami dalam kitabnya Ma'arijul Qobul ( 2 / 422 ). Ibnu Katsir telah berhujjah dengannya dalam tafsir ayat :
"Tidaklah sepantasny a bagi seorang yang beriman baik laki-laki maupun wanita, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka." ( Al Ahzab : 36 )

SYARAT KELIMA : Kejujuran yang menafikan kedustaan
yaitu hendaknya dia mengucapkan kalimat ini dalam keadaan hatinya membenarkannya. Jika dia mengucapkan dengan lisannya dalam keadaan hatinya tidak membenarkan maka dia adalah seorang munafik lagi pendusta.

Allah Ta'ala berfirman :
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." ( Al 'Ankabut : 1-3 )

Allah Ta'ala berfirman :

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya ; dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, disebabkan kedustaan yang mereka lakukan." ( Al Baqoroh : 8 - 10 )

Dari Anas bin Malik radhiyalloohu 'anhu dia berkata
Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Tidaklah seseorang yang bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullaah secara jujur dari hatinya kecuali Allah akan mengharamkan ( dia kekal di dalam ) an-nar." ( Riwayat Bukhori 128 dan ini lafadz beliau: dan Muslim : 32 )

SYARAT KEENAM : Keikhlasan yang menafikan kesyirikan, kemunafikan, riya, serta sum'ah.
Ikhlas yaitu memurnikan amalan dengan niat yang baik dari seluruh kotoran syirik.

Allah Ta'ala berfirman :
" Maka beribadahlah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepadaNya." ( Az-Zumar : 2 )

Allah Ta'ala berfirman :
"Padahal mereka tidaklah diperintah kecuali agar mereka beribadah hanya kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepadaNya... ." ( Al- Bayyinah : 5 )

Dari Abu Hurairah radhiyalloohu 'anhu dia berkata :

Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Orang yang paling bahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha Illallah ikhlas / tulus dari hatinya." ( Riwayat Bukhori : 99 )

Dari 'Utsman bin Malik radhiyalloohu 'anhu dia berkata :

Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Sesungguhnya Allah mengharamkan ( kekekalan ) di dalam an-nar bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha Illallah dalam keadaan mengharap wajah Allah ( ikhlas karena Allah )". ( Riwayat Bukhori 415 dan Muslim dalam Kitab Al-Masajid wa Mawadhi'ush- sholah nomor khusus : 263 )

SYARAT KETUJUH : Mencintai kalimat yang agung dan penuh barokah ini, mencintai konsekuensinya, dan mencintai para pengucapnya yang beramal dengannya yang menetapi syarat-syaratnya; serta membenci perkara-perkara yang berlawanan dengannya.

Allah Ta'ala berfirman :
" Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah." ( Al Baqarah : 165 )

Allah Ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya. ." ( Al-Maidah : 54 )

Dari Anas bin Malik radhiyalloohu 'anhu dia berkata :
Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Tiga perkara yang barangsiapa ketiga perkara tersebut ada pada dirinya, maka dia akan merasakan manisnya iman, yaitu : Allah dan RasulNya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dia mencintai seseorang tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah darinya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke an-nar." ( Riwayat Bukhori : 16 dan Muslim : 43 )

Penganut " laa ilaaha Illallah " mereka mencintai Allah dengan kecintaan yang murni. Sedangkan penganut kesyirikan mereka mencintai Allah dan juga mencintai selainNya, hal ini menafikan konsekuensi " laa ilaaha Illallah".

SYARAT KEDELAPAN : Mengingkari thaghut, yaitu sesembahan selain Allah. Dan beriman kepada Allah baik sebagai Rabb, Khaliq maupun sebagai sesembahan yang haq.

Allah Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." ( Al-Baqarah : 256 )

Dari Thoriq bin Asyyam radhiyalloohu 'anhu, dia berkata: " Aku mendengar Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : " Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha Illallah dan mengingkari sesembahan-sesembah an selain Allah maka haramlah darah dan hartanya ( tidak boleh dibunuh dan tidak boleh diambil hartanya tanpa haq ), dan hisabnya ( diserahkan ) kepada Allah." [ Riwayat Muslim no. 230 dan Ahmad ( 3/472)]

Aku berkata : Laa ilaaha Illallah mengumpulkan antara penafian dan penetapan. " Laa ilaaha " menafikan semua sesembahan selain Allah ; " illallah " menetapkan peribadahan hanya kepada Allah tidak ada sekutu bagiNya.

Kedelapan syarat ini telah terkumpul di dalam dua bait berikut ini :

Ilmu, keyakinan, keikhlasan dan kejujuran beserta kecintaan, ketundukan dan penerimaan terhadapnya
dan ditambah yang kedelapan, pengingkaranmu dari perkara-perkara yang disembah selain Allah

Tentang pembahasan syarat Laa ilaah Illallah merujuklah ke kitab Ma'arijul Qobul dengan syarah Sullamul Wushul ila 'ilmil ushul fit Tauhid yang dikarang oleh Asy-Syaikh Hifizh bin Ahmad Hakami ( 2/418-424 ) dan Ad-Durusul Muhimmah li'ammatil Ummah yang dikarang oleh yang mulia Asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz semoga Allah merahmati beliau.

KONSEKUENSI SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAH

Konsekuensi syahadat Laa ilaaha Illallah adalah :
Meninggalkan peribadahan kepada seluruh sesembahan selain Allah yang ditunjukan oleh ( kalimat ) penafian, yaitu ucapan kita : " Laa ilaaha " dan beribadah kepada Allah semata tiada sekutu bagiNya yang ditunjukkan oleh kalimat penetapan, yaitu ucapan kita : " Illallah ".

Allah Ta'ala berfirman
" Rabbmu telah memerintahkan / mewasiatkan agar kamu tidak beribadah kecuali kepadaNya." ( Al-Israa : 23 )

Allah Ta'ala berfriman :
" Dan beribadahlah kalian kepada Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun." ( An-Nisa' : 36 )

Allohu Ta'ala A'lam

Untuk lebih jelasnya silahkan baca buku : Al-Qoulul Mufid ( Penjelasan Tentang Tauhid ), karya Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab al-Wushobiy

Selasa, 24 November 2009

PSIH VII (Kehati hatian Para Sahabat)

PSIH 7 (Selesai) : Kehati-hatian Para Sahabat
Monday, November 23, 2009 9:16 AM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Pengantar Studi Ilmu Hadis 7 (Selesai)

Ini adalah akhir dari seri pengantar studi ilmu hadis, sekelumit ilmu
yang dikutip dari buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, asy-Syaikh Manna
Khalil al-Qaththan rahimahullah. Untuk pemahaman lebih lanjut dan
menyeluruh, silahkan langsung membaca bukunya.

Para sahabat khawatir dengan banyaknya riwayat akan tergelincir pada
kesalahan dan kelalaian, dan menyebabkan kebohongan terhadap Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan akan mendapatkan ancaman yang sangat
keras. Namun tidak berarti bahwa kaum muslimin harus seperti sahabat
ketika membawakan hadis. Karena para ulama ahli hadis dari masa ke masa
telah memberikan contoh yang memudahkan kita dalam membawakan hadis.
Namun, ada baiknya kita merenungi kehati-hatian para sahabat dalam
membawakan hadis, agar kita bisa memberikan kedudukan yang layak pada
sunnah-sunnah Rasul yang mulia.

Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata, "Abu Bakar adalah orang yang paling
berhati-hati dalam menerima hadis. Diriwayatkan oleh Ibnu Syihab dari
Qubaishah bin Dzu`aib bahwasanya seorang nenek datang kepada Abu Bakar
agar mendapatkan warisan. Maka dia berkata, 'Aku tidak mendapatkan
bagianmu sedikitpun dalam al-Quran, dan aku tidak pernah mengetahui
Rasulullah menyebutkan hal itu.' Kemudian ia menanyakan kepada para
sahabat. Mughirah berkata, 'Aku mendengar Rasulullah memberikan bagian
seperenam,' Abu Bakar bertanya, 'Apakah ada orang lain bersamamu?' Lalu
Muhammad bin Maslamah bersaksi seperti itu. Kemudian Abu Bakar
menjalankan dan memberikan bagian kepada nenek tersebut.

Adalah Umar bin Khattab menolak dan mengingkari terhadap orang yang
banyak meriwayatkan hadis. Dikatakan kepada Abu Hurairah -sahabat yang
terbanyak meriwayatkan hadis-, "Apakah anda meriwayatkan hadis pada masa
Umar seperti demikian?" Dia berkata, "Sekiranya aku meriwayatkan hadis
pada masa Umar sebagaimana aku menceritakan hadis pada kalian sekarang
ini, tentu dia akan memukulku dengan cambukan"
(Tadzkirah al-Huffazh karya adz-Dzahabi)

Dari Abu Sa'id al-Khudri ia berkata, "Aku berada dalam salah satu
majelis kaum Anshar. Tiba-tiba datang Abu Musa seakan-akan dia sedang
ketakutan. Lalu berkata, 'Aku telah meminta izin bertamu kepada Umar
sebanyak tiga kali tapi tidak dijawab maka aku kembali. Lalu aku kembali
lagi dan dia berkata, 'Apa yang menghalangimu? ' Maka aku menjawab, 'Aku
telah meminta izin bertamu sebanyak 3 kali tapi tidak dijawab, maka aku
kembali. Dan Rasulullah telah bersabda, 'Apabila salah satu di antara
kalian minta izin 3 kali dan tidak diizinkan maka kembalilah'.

Umar berkata, 'Demi Allah kamu harus memberikan kesaksian apakah di
antara kalian ada yang mendengar dari Rasulullah?' Ubay bin Ka`ab
berkata, 'Demi Allah, tidak ada yang membuktikannya bersamamu melainkan
seorang yang paling muda usianya,' dan akulah (Abu Sa'id) yang termuda
di situ, maka aku pun ikut bersamanya, lalu aku beritahukan kepada Umar
bahwa memang Nabi berkata demikian. Maka Umar pun berkata kepada Abu
Musa, 'Aku bukanlah menuduhmu, akan tetapi kekhawatiranku kepada orang
akan berdusta atas nama Rasulullah' "
(HR. Bukhari, Muslim, dan al-Imam Malik)

Sebagian sahabat setelah meriwayatkan hadis banyak yang mengatakan
dengan kalimat: "atau yang seperti ini," atau, "sebagaimana sabda
beliau,"(aw kama qoola..) atau "serupa dengan itu." Mereka sering kali
gemetar dan rona wajah mereka berubah ketika meriwayatkan sesuatu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Dari Amru bin Maimun, ia berkata, "Aku selalu menghadiri majelis Ibnu
Mas'ud pada hari Kamis malam dan tidak pernah tidak datang. Aku belum
pernah mendengarnya mengatakan sekalipun, 'Rasulullah bersabda...' . Dan
suatu malam ia berkata, 'Rasulullah bersabda...' Maka dia lalu
menundukkan (kepalanya). Maka aku melihat kepadanya, dia berdiri sambil
menguraikan sarung bajunya, matanya basah, dan urat lehernya mengembang,
lalu dia berkata, "atau kurang dari itu, atau lebih dari itu, atau
mendekati itu, atau mirip dengannya."
(Sunan Ibnu Majah, tahqiq Muhammad Fu'ad Abdul Baqi)

Demikian akhir dari seri ini, semoga dapat menambah pemahaman dan cinta
kita terhadap hadis-hadis Muhammad bin Abdillah shallallahu 'alaihi
wasallam, dan semoga kita termasuk orang-orang yang terus istiqamah
dalam mengkaji dan mengamalkannya.

Wallahu a'lam

PSIH VI (Hadist Matruk dan Hadist Munkar)

PSIH 6: Hadis Matruk dan Hadis Munkar?
Wednesday, November 18, 2009 11:25 PM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Pengantar Studi Ilmu Hadis 6:

Hadis matruk dan hadis munkar termasuk golongan hadis yang parah
kedhaifannya, sehingga ulama bersepakat tentang tidak bolehnya kedua
golongan hadis tersebut dipakai sebagai hujjah. Berikut ini penjelasan
singkatnya.

1. Hadis matruk

Maksudnya adalah hadis yang di dalam sanadnya terdapat perawi yang
dituduh berdusta. Bedanya dengan maudhu` yaitu, maudhu' perawinya telah
jelas berdusta, sedangkan matruk perawinya dituduh berdusta.

Hadis matruk disebut juga hadis semipalsu.

Tuduhan berdusta bisa disebabkan oleh salah satu dari 2 hal berikut

a. hadis tersebut tidak diriwayatkan kecuali melalui jalur dia saja, dan
bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang digali oleh para ulama dari
nash-nash syar'i

b. perawi tersebut dikenal berdusta dalam perkataan biasa, tetapi tidak
diketahui kedustaannya dalam meriwayatkan hadis.

2. Hadis munkar

Yaitu hadis yang kecacatan perawinya disebabkan oleh banyaknya
kesalahan, sering lupa, atau kefasikan, maka dinamakan hadis munkar.

Lebih jauh lagi, para ulama mendefinisikan hadis munkar dengan 2
pengertian sebagai berikut

a. hadis dengan perawi tunggal yang banyak kesalahannya atau
kelalaiannya, atau nampak kefasikannya atau lemah ketsiqahannya.

b. hadis dengan perawi yang lemah dan bertentangan dengan riwayat dari
perawi yang tsiqah.

Wallahu a'lam

PSIH V (Hadist Maudhu)

] PSIH 5: Hadis Maudhu'?
Monday, November 16, 2009 12:48 AM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Pengantar Studi Ilmu Hadis 5:

Hadis maudhu' maknanya adalah sesuatu yang diciptakan dan dibuat-buat
lalu dinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam secara
dusta. Disebut juga hadis palsu.

Ini adalah yang paling buruk dan jelek di antara hadis-hadis dhaif.
Bahkan sebagian ulama mengeluarkannya dari kelompok hadis dhaif, dan
membuatkan kelompok sendiri, hadis maudhu'.

Para ulama sepakat bahwasannya haram hukumnya meriwayatkan hadis dhaif
yang maudhu' bila mengetahui kepalsuannya, kecuali disertai dengan
penjelasan akan ke-maudhu'-annya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu
'alaihi wasallam

"Barangsiapa menceritakan hadis dariku sedangkan dia mengetahui bahwa
itu dusta, maka dia termasuk pendusta" (HR. Muslim, shahih)

Dari Abu Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam: "Barangsiapa yang berdusta atasku (yakni atas
namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di
neraka." (HR. al-Bukhari dan Muslim, shahih)

Di antara motivasi yang mendorong terjadinya hadis maudhu' adalah

1. Membela mazhab/kelompoknya

2. Mendekatkan diri pada penguasa

3. Cerita dan nasehat
Para tukang cerita ingin menarik perhatian orang awam untuk mengajak
mereka kepada kebaikan dan menghindari kemungkaran. Padahal salah satu
kaidah fiqh yang terkenal adalah "al-ghoyah la tubarrirul washilah",
tujuan tidak menghalalkan (segala) cara.

Contoh hadis maudhu' adalah, "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat laa
ilaaha illa Allah, maka Allah menciptakan dari setiap kata itu seekor
burung yang paruhnya dari emas dan bulunya dari marjan."

Di antara perawi hadis maudhu' adalah Maisarah bin Abdu Rabbih. Ketika
ditanya, "Dari mana Anda dapatkan hadis-hadis ini?" Dia menjawab, "Aku
memalsukannya untuk menggembirakan orang."

Hadis maudhu' bisa saja ikut terbawa dalam kitab-kitab ulama yang
dikenal keshalehannya karena ketidaktahuan mereka, atau mereka belum
sempat memeriksa hadis tersebut ketika mengutipnya.

Wallahu a'lam

[Diringkas dari "Pengantar Studi Ilmu Hadis", Manna Khalil al-Qaththan,
Pustaka al-Kautsar]

------------ ---------

Sssst....
Adapun yang berikut, bukanlah hadis maudhu', melainkan shahih :)

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas
Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh
Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan
Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi
sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali
orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak
kembali dengan sesuatu apapun".

Klo pake tanggalan republika, 2 hari lagi (tgl 18 nov) mulai, lho...

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan, "Sepuluh hari
(pertama) Dzul Hijjah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di
bulan Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan lebih
utama dari sepuluh malam (pertama) bulan Dzul Hijjah." (Majmu Fatawa
Ibnu Taimiyyah)
Muridnya Ibnul Qoyyim rahimahullah juga menyatakan," Ini menunjukkan
bahwa sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan menjadi lebih utama
karena adanya Laitatul Qadr, dan Lailatul Qadr ini merupakan bagian dari
waktu-waktu malamnya, sedangkan sepuluh hari (pertama) Dzul Hijjah
menjadi lebih utama karena hari-harinya (siangnya), karena didalamnya
terdapat yaumun Nahr (hari berkurban), hari `Arafah dan hari
Tarwiyah (hari ke delapan Dzulhijjah). (Zadul Maa'ad)

Ready..... Go! :D

PSIH IV (Mengamalkan Hadist Dhaif)

4: Mengamalkan Hadis Dhaif?
Friday, November 13, 2009 6:52 AM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Pengantar Studi Ilmu Hadis 4

Hadis dhaif pada dasarnya adalah tertolak dan tidak boleh diamalkan,
bila dibandingkan dengan hadis shahih dan hadis hasan. Namun para ulama
melakukan pengkajian terhadap kemungkinan dipakai dan diamalkannya hadis
dhaif (yang tidak parah kedhaifannya) , sehingga terjadi perbedaan
pendapat di antara mereka:

1. Para ulama muhaqqiq berpendapat bahwa hadis dhaif tidak boleh
diamalkan sama sekali, baik berkaitan dengan masalah akidah atau
hukum-hukum fikih, targhib dan tarhib maupun dalam fadha'ilul a'mal
(keutamaan amal). Inilah pendapat imam-imam besar hadis seperti Yahya
bin Ma'in, Bukhari, Muslim. Pendapat ini juga diikuti oleh Ibnul 'Arabi
ulama fikih dari mazhab Malikiyah, Abu Syamah al-Maqdisi ulama dari
mazhab Syafi'iyah, dan Ibnu Hazm.

2. Pendapat kebanyakan ahli fikih membolehkan untuk mengamalkan dan
memakai hadis dhaif secara mutlak jika tidak didapatkan hadis lain dalam
permasalahan yang sama. Dikutip dari pendapat Abu Hanifah, asy-Syafi'i,
dan Malik. Ibnu Qayyim tampaknya juga termasuk yang memiliki
kecenderungan pada kelompok ini*.

3. Sebagian ulama membolehkan mengamalkan dan memakai hadis dhaif dengan
catatan sebagai berikut: khusus dalam targhib dan tarhib (motivasi
beramal dan ancaman bermaksiat) dan fadhilah 'amal. Sedangkan untuk
masalah akidah dan hukum halal serta haram, mereka tidak membolehkannya.

Ulama yang mempergunakan hadis dhaif dalam fadhilah amal, mensyaratkan
hal-hal sebagai berikut
a. kelemahan hadisnya tidak seberapa.
b. apa yang ditunjukkan hadis itu memiliki dasar lain yang shahih.
c. jangan diyakini kala menggunakannya bahwa hadis itu benar dari Nabi.

Wallahu a'lam

PSIH III (Hadist Dhaif)

PSIH 3: Hadis Dhaif?
Tuesday, November 10, 2009 11:54 PM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Pengantar Studi Ilmu Hadis 3
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -\
--

Hadis dhaif adalah hadis yang tidak memenuhi syarat hadis shahih/hasan.

Secara garis besar, penyebab suatu hadis disebut dhaif terbagi 2, yaitu

A. Gugurnya Sanad
Keguguran sanad ada 2 macam
1. Keguguran sanad secara zhahir dan dapat diketahui ulama hadis karena
faktor perawi yang tidak pernah bertemu gurunya (perawi di atasnya) atau
hidup tidak sezaman dengannya.

2. Keguguran yang tidak jelas dan tersembunyi. Ini tidak dapat diketahui
kecuali oleh ulama yang ahli dan mendalami 'ilal hadis.

B. Cacatnya perawi
Cacat perawi bisa berkaitan dengan 'adalah dalam agama, atau dengan
dhabith (hafalan).
Berkaitan dengan ke'adalah-annya yaitu:
1. Dusta
2. Tuduhan berdusta
3. Fasik
4. Bid'ah
5. al-jahalah (tidak jelas)

Berkaitan dengan kedhabit-annya yaitu:
1. Kesalahan yang sangat buruk
2. Buruk hafalan
3. Kelalaian
4. Banyaknya waham (syak wasangka)
5. Menyelisihi para perawi yang tsiqah.

Secara lebih mendalam, hadis dhaif dibagi lagi menjadi beberapa kelompok
sesuai tingkat kedhaifannya, yaitu
1. hadis dhaif
2. hadis munkar
3. hadis matruk
4. hadis maudhu'

Tekadang ketika disebut hadis dhaif saja, ia bisa bermakna hadis dhaif
secara umum, ataupun hadis dhaif secara khusus (hadis yang tingkat
kedhaifannya tidak parah). Adapun dalam pembahasan boleh tidaknya
mengamalkan hadis dhaif, maka yang dimaksud adalah hadis dhaif secara
khusus (yang tidak parah kedhaifannya) .

Wallahu a'lam

PSIH II (Hadist Shahih dan Hadist Hasan)

Hadis Shahih dan Hadis Hasan?
Thursday, November 5, 2009 1:00 AM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Shahih menurut istilah ilmu hadis ialah hadis yang sanadnya (jalur
periwayatan) bersambung dari permulaan sampai akhir, disampaikan oleh
orang-orang yang adil, memiliki kemampuan menghafal yang sempurna
(dhabit), serta tidak ada penyelisihan dengan perawi yang lebih
terpercaya darinya (syadz), dan tidak ada 'illat yang berat.

1. Sanad bersambung maksudnya setiap perawi telah mengambil hadis secara
langsung dari gurunya mulai dari awal sampai akhir sanad.

2. Perawi yang adil maksudnya setiap perawi harus seorang muslim,
baligh, berakal, tidak fasik (bermaksiat/ tidak taat), dan berperangai
baik. Tentang baligh, asy-Syaikh al-Qaththan mengatakan bahwa pendapat
yg benar adalah syarat baligh ketika meriwayatkan hadis. Adapun ketika
mendengar/menerima hadisnya, tidak disyaratkan perawi tersebut sudah
baligh, namun cukup dengan tamyiz (bisa membedakan, memahami perkataan
orang)

3. Dhabt yang sempurna maksudnya setiap perawi harus sempurna
hafalannya. Terbagi dua, yaitu dhabt shadr, dan dhabt kitab.
Dhabt shadr adalah apabila seorang perawi benar-benar menghafalnya dalam
dadanya (shadr), dan mampu mengungkapkannya kapan saja.
Dhabt kitab adalah apabila seorang perawi "menjaga" hadis yang telah
didengarnya dalam bentuk tulisan.

4. Tidak ada syuzudz (syadz) maksudnya adalah perawinya tidak
menyelisihi riwayat perawi yang lebih tsiqah (terpercaya) darinya.

5. Tidak ada 'illat yang berat, maksudnya tidak ada cacat pada hadis
tersebut. 'illat adalah sebab tersembunyi yang dapat merusak status
keshahihan hadis meskipun zhahirnya tidak nampak cacat.

Contoh 'illat adalah menyambung yang munqathi (terputus sanadnya),
memarfu'kan (menyambung sampai Nabi saw) hadis yang mauquf (hanya sampai
perkataan sahabat), memasukkan suatu hadis ke dalam hadis yang lain,
menempatkan sanad (jalur perawi) pada matan (isi) hadis yang bukan
semestinya, dan yang serupa dengan itu.

Mengetahui 'ilal (bentuk jamak dari `illah) adalah hal yang tersamar
bagi banyak ahli hadis, ia dapat dikatakan jenis ilmu hadis yang paling
dalam dan rumit.

Jika salah satu dari 5 syarat tersebut di atas tidak terpenuhi, maka
hadis tersebut tidak bisa digolongkan sebagai hadis shahih.

Adapun hadis hasan, ia masih memenuhi kelima syarat tersebut, hanya saja
kurang sempurna dalam memenuhi syarat dhabt (hafalan).

Adapun yang disebut dengan hasan shahih, adalah istilah yang dibuat oleh
al-Imam at-Tirmidzi. Ia dapat bermakna:

1. Bila hadis tersebut mempunyai 2 sanad, maka maksudnya shahih menurut
sanad yang satu, dan hasan menurut sanad yang lain

2. Bila hadis tersebut hanya mempunyai 1 sanad, maka maksdunya shahih
menurut sebagian ulama hadis, dan hasan menurut sebagian yang lain.

Adapun shahih li ghairihi adalah hadis hasan yang "naik pangkat" menjadi
hadis shahih karena ada penguat dari jalur periwayatan yang lain.

Adapun hasan li ghairihi adalah hadis dhaif yang "naik pangkat" menjadi
hadis hasan karena ada penguat dari jalur periwayatan yang lain.

PSIH I (Pengantar Study Ilmu Hadist)

Pengantar Studi Ilmu Hadis 1 (PSIH 1)
Tuesday, November 3, 2009 7:05 AM
From:
"syaikhu_pdklapa"
Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com


Bismillahirrahmanir rahim

Berikut ini saya ringkas dari buku "Pengantar Studi Ilmu Hadits"
(Mabahits Fii 'Ulumil Hadits), karangan asy-Syaikh Manna al-Qaththan,
seorang dosen mumpuni di Universitas Ibnu Su'ud. Seri ini tidak akan
berurut seperti pembahasan di dalam bukunya. Juga tidak akan memuat
semua pembahasan dalam buku tsb (baca ndiri ya, klo pengen tau :).
Bagusnya sih memulai dari "Pengantar Studi Ilmu Al-Quran" dulu.... tapi
karena yg ntu lagi di jakarta bukunya, jadi pake yg ada dulu ajalah...

Yang saya lakukan adalah meringkas, jadi mungkin kalimatnya tidak sama
persis dengan bukunya. Bahkan ada bagian yang saya tambahkan, terkait
perkataan yg tdk dijelaskan, atau tambahan dalil yang dapat lebih
menguatkan, dll. Selain itu, pelafalan juga tidak semuanya sesuai dg
bahasa arab. Seperti "hadis" yg mungkin lebih tepat memakai "ts", atau
nama2, seperti "Umar", yang sebenarnya memakai " 'ain", bukan
"alif/hamzah"

Selamat menikmati :)

------------ --------- --------- --------- --------- --------

PSIH 1 : Perhatian terhadap Hadis

Para sahabat, tabi'in (generasi stlah sahabat), dan tabi'ut-tabi' in
(generasi stl tabi'in) sangat perhatian dalam menjaga hadis-hadis Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan periwayatannya dari generasi ke
generasi yang lain, karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap agama.
"Telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagi kalian"
(Al-Ahzab : 21)

"Semoga Allah memberikan cahaya pada wajah orang yang mendengar hadis
dari kami lalu menghafal hingga menyampaikannya. Berapa banyak orang
yang membawa ilmu lalu menyampaikannya kepada orang uang lebih faham
daripadanya, dan berapa banyak orang yang membawa ilmu namun tidak
mengerti"
(HR. Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi, ia berkata,
"hadis ini hasan")

Maka periwayatan hadis masih tetap menjadi suatu kemuliaan bagi paa
sahabat dan para pendahulu kita demi menjaga warisan Nabi, "ilmu ini
akan dibawa oleh orang-orang yang adil dari setiap pendahulu, mereka
menolak penyelewengan orang-orang yang melampaui batas, anutan
orang-orang yang batil, dan penakwilan orang-orang yang bodoh"
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, ad-Darimi, Ahmad, dan at-Tirmidzi, ia
berkata "ini hadis hasan shahih")

Diriwayatkan Abu Ayyub berangkat dari Madinah menuju Mesir hanya untuk
meriwayatkan sebuah hadis dari 'Uqbah bin 'Amir.
(Diriwayatkan Ibnu Abdil-Barr)

Para tabi`in dan para pengikutnya tidak kalah tamaknya dalam mencari
hadis dari para sahabat. Majelis mereka dipenuhi dengan hadis Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam. ereka rela menanggung kesusahan dan
kesulitan, serta menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkannya. Said bin
al-Musayyib berkata, "Untuk mendapatkan satu hadis, aku rela menempuh
beberapa hari perjalanan siang dan malam"
(Diriwayatkan ar-Ramahurmuzi)

Asy-Sya'bi menceritakan sebuah hadis kepada seseorang lalu berkata
kepadanya, "Aku berikan ini kepadamu secara cuma-cuma, yang pernah
didapatkan dengan menempuh perjalanan ke Madinah"

Sepuluh sebab pembatalan keislaman seseorang

Salah seorang ulama Ahlus Sunnah dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam kitab beliau yang ringkas “Al-Qaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid,” sepuluh sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di akhirat.

Sepuluh Pembatal Keislaman itu ialah:
1. Syirik
2. Murtad
3. Tidak mengkafirkan orang kafir
4. Meyakini kebenaran hukum thaghut
5. Membenci sunnah Rasul, meskipun diamalkan
6. Mengolok-ngolok agama
7. Sihir
8. Menolong orang kafir untuk memerangi kaum musliman
9. Meyakini bolehnya keluar dari syariat Allah
10.Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama

Mari kita jadikan tulisan beliau sebagai bahan koreksi bagi kita semua, jangan sampai gara-gara kebodohan dan kelalaian kita selama ini keislaman kita sudah tidak lagi diakui Allah Ta’ala.

Kamis, 19 November 2009

Rahasia Silaturahim

Rahasia Silaturrahim

oleh: Abdullah Gymnastiar

Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturrahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah)

Silaturrahim tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturrahim itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah saw bersabda, "Yang disebut bersilaturrahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturrahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR Bukhari).

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturrahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka
inilah yang disebut silaturrahim. Apalagi kalau kita bersilaturrahim kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturrahim yang sebenarnya.

Rasulullah saw pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Beliau kemudian bersabda lagi, "Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturrahim kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh." (HR Hakim).

Dalam hadis lain dikisahkan pula, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah saw kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya.
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturrahim" (HR Bukhari Muslim).

* * *

Sayur Bola Santan

Bahan Bola-bola
100 gr tenggiri giling
1 sdm tepung sagu
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt gula pasir
1 siung bawang putih, diparut

Bahan Sayuran
150 gr wortel, diparut kasar
1 bh labu siam diparut kasar
2 bh cabe merah diiris serong
2 cm lengkuas, dimemarkan
2 cm jahe dimemarkan
3 btr cengkeh
1000 ml santan dari 1/2 btr kelapa
2 sdm minyak untuk menumis
garam dan gula pasir secukupnya

Bumbu halus
10 btr bawang merah
4 siung bawang putih
3/4 sdt ketumbar 2 btr kemiri disangrai

Cara membuat
1. Bola-bola
Aduk bahan bola-bola dan bentuk seperti bola dengan sendok
rebus dalam air mendidih sampai matang(terapung)
2. Sayuran.
Panaskan minyak tumis bumbu halus, cabe merah, lengkuas, jahe, dan cengkeh
sampai harum.
3. Masukkan bola-bola, aduk rata, tambahkan wortel dan labu siam. Aduk sampai layu
4. Masukkan santan, garam dan gula pasir, masak sampai matang

(saji*kreasi)

Ubi pandan balut kacang

Bahan
100 gr ubi putih , dikukus, dihaluskan
150 gr tepung ketan putih
120 ml santan dari 1/2 btr kelapa, dihangatkan
2 sdm air pandan suji (dari 5 lbr daun suji dan 2 lbr daun pandan)
2 tetes pewarna hijau
50 gr gula merah, disisir halus untuk isi

Bahan pelapis
75 gr kelapa parut kasar dikukus
100 gr kacang tanah sangrai,dicincang kasar

Cara membuat
1. Campur ubi dan epung ketan putih aduk rata
2. Masukkan santan, air pandan suji, dan pewarna hijau sedikit-sedikit sambil
diulenisampai kalis.
3. Ambil adonan, pipihkan, isi dengan gula merah, bentuk oval.
4. Rebus dalam air mendidih sampai terapung(matang) angkat, gulingkan kedalam
campuran kelapa parut dan kacang tanah.

(Saji*kreasi)

Rabu, 18 November 2009

Kacang Mede Telur

B a h a n
500 gr kacang mede
2 butir telur
50 gr tepung gula
2 sdt kaldu ayam bubuk
1 sdt cabe bubuk
200 grm tepung terigu protein tinggi
1 1/2 sdt kaldu ayam bubuk
1 1/2 sdt cabe bubuk

Cara Membuat
1 Oven kacang mede 25 menit dengan suhu 150 derajat celcius
2 Kocok telur sampai setengah mengembang, tambahkan tepung gula, kocok sampai kembang.
3 Masukkan kaldu ayam dan cabe bubuk aduk rata.
4 Tambahkan kacang mede aduk rata dan tiriskan.
5 Gulingkan dicampuran terigu, kaldu ayam, dan cabe sambil diangkat angkat, ulangi 2 kali
6 Goreng kacang dengan minyak yg sudah dipanaskan, dng api kecil sampai matang.

(sumber "Sedap khusus Pemula)

Riwayat Pertama kali Qurban

"Dan bacakanlah kpd mereka kisah dua orang putra adam dgn sebenarnya, ketika keduanya berqurban dengan suatu pengurbanan maka diterima dari salah seorang keduanya (habil) dan tidak diterima dr yg lain (Qabil). Qabil berkata sungguh aku akan membunuh engkau "Habil berkata"sesungguhnya Allah hanya menerima Qurban dari orang2 yg bertaqwa". (QS;Al-Maidah 27)

Ayat diatas mengisah kan kedua putra Adam yaitu Qabil dan Habil dimana sesuai hukum Allah, Qabil hanya diperbolehkan menikahi Labuda (saudara kembar Habil), sedangkan Habil hanya diperbolehkan menikahi Iqlima ( saudara kembar Qabil), tetapi Qabil tidak mau menerima keputusan dari Allah tsb dan ia menginginkan untuk menikahi Iqlima saudara kembarnya sendiri, karena Iqlima seorng wanita yang cantik jika dibanding Labuda.
Kemudian Nabi Adam membuat solusi atas petunjuk Allah bahwa Qabil & Habil disuruh berQurban, dan barang siapa yg diterima Qurbannya oleh Allah maka ia boleh menikahi Iqlima.
Yang menjadi qurban merupakan sesuatu yg disayangi.
Qurban dari Habil seekor domba gemuk yg memeng menjadi kesayangannya, sedangkan Qabil seekor domba yg kurus, dan sesuai dengan firman Allah diatas qurban yg diterima Allah adalah qurbannya Habil.

Rabu, 11 November 2009

Pukis Tumpuk

Bahan:
11/2 sdt ragi instan
150 ml santan dari 1/2 btr kelapa
3 btr telur
120 grm gula pasir
150 gr tepun terigu
25 grm margarin yg dilelehkan
1/4 sdt garam
2 tetes pewarna hijau
1/4 sdt esens pandan
50 gr kelapa muda diserut panjang, tiriskan untuk taburan

Cara membuat:
1. Campur ragi instan dan santan, aduk rata dan diamkan 15 menit
2. Kocok gula pasir dan tlur sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu
sambil dianyak dan diaduk rata.
3. Tuangkan campuran ragi instan, aduk rata dan diamkan 30 menit
4. Masukkan margarin leleh, garam, pewarna hijau, dan esens pandan, aduk rata.
5. Panaskan cetakan poffertjes, tuangkan adonan tutup biarkan 1/2 masak taburkan
serutan kelapa muda, masak sampai matang.

(saji edisi 109)

Ketan Hijau Gulung

Bahan:
200 gr beras ketan, direndam 1 jam, dikukus 20 mnt
100 ml santan dari 1/4 bt kelapa
25 ml air pandan suji dari 10 lbr daun suji & 2 lr daun pandan
1/2 sdt garam

Bahan dadar:
2 btr telur , 1 sdt air
1/8 sdt garam
3 sdm abon sapi utk isi

Cara membuat:
1. Rebus santan, air pandan suji, & garam sambil diaduk sampai mendidih.
Tambahkan beras ketan adak sampai meresap. kukus sampai matang(40 mnt)
2. Dadar, kocok lepas telor garam dan air, buat dadar tipis2 di wajan datar diameter 18 cm.
3. Pipihkan ketan di atas dadar, tabur abon sapi, gulung dan padatkan.
Sajikan dengan dipotong serong.

(saji edisi 109)

Terung bumbu gudeg

Bahan:
3 bh terung unggu masing2 dibelah dua
5 lembar kol dipotong kotak
2 lbr daun salam
2 btg serai memarkan
2 cm laos memarkan
2 bh cabe hijau besar, dipotong potong
2 bh cabe merah besar, dipotong potong
700 ml santan dari 1/2 btr kelapa
garam & gula merah secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus
8 btr brambang, 3 siung bawang,
11/4 sdt ketumbar, 1/2 merica,
5 btr kemiri disangrai

Cara membuat
1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam,
serai, laos, cabe merah, cabe hijau sampai harum.
2. Masukkan terung aduk sampai layu, tuangkan santan
gula merah, garam, masak sampai mendidih, tambahkan
kol, masak sampai matang

( saji edisi 109)

Sabtu, 07 November 2009

Tangkis Bencana dengan Sedekah

Tangkis Bencana dengan SedekahOleh : Uti Konsen.U.M. (APPost)Kalautidak mengandung samudera hikmah dan lautan pahala, tentu RasulullahSAW tidak akan menganjurkan untuk selalu bersedekah kepada parasahabat, bahkan termasuk kepada sahabat yang paling miskin, seperti AbuDzar Al Ghifari, Bilal dan Abu Dhamdham. Saking “penasaran“, Abu Dzarpernah bertanya “Wahai Nabi Allah. Engkau selalu memerintahkan kepadakami untuk bersedekah, apa hakekat sedekah itu ?“ Rasulullah SAWmenjawab dengan satu kalimat yang diulanginya tiga kali berturut-turut“Sedekah itu sesuatu yang ajaib!“.Rasulullah SAW bersabda “Jika aku perintahkan kalian akan sesuatu, makalakukanlah sebagian dari sesuatu itu semampu kalian. Akan tetapi, jikaaku melarang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah sesuatu ituseluruhnya (secara total). Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman,“Wahai anak Adam, kosongkanlah gudangmu untuk memenuhi apa yang ada disisi-Ku. Engkau akan selamat dari kebakaran, kebanjiran, pencurian dankejahatan. Itu semua lebih engkau butuhkan“ (HR.Thabrani dan Baihaqi)..Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah dapat menolak tujuhpuluh pintu bencana “. Karena itu Nabi SAW menganjurkan agar bersedekahsetiap hari, pada awal pagi dengan apa saja. Karena bencana atau balatidak akan menembus benteng sedekah seorang mukmin. Ujar Ibnu AlQayyim, “Allah menolak beragam bencana dengan sedekah. Ketentuan initelah populer, baik bagi para ulama maupun orang awam. Oleh karena itu,banyak penduduk bumi yang mengandalkan sedekah, karena mereka telahmencobanya.” Ibnu Abi Alja’ad menandaskan, “Sesungguhnya sedekahmenolak tujuh puluh pintu keburukan“. Dalam bagian lain Ibnu Al Qayyimbertutur, “Sedekah memiliki dampak yang luar biasa untuk menolakberbagai macam bala meskipun sedekah itu dikeluarkan oleh orang yangfasik, zalim atau kafir. Dengan mengeluarkan sedekah, Allah akanmenolak berbagai macam bala yang akan menimpa orang itu.”Dikisahkan Jibril memberi tahu nabi Isa AS. perihal kematian tukangcuci. Ketika Isa As pergi ke tempat tukang cuci itu, ia sedang mencuci.Nabi Isa terkejut karena ternyata tukang cuci itu masih hidup. Jibrilturun memberi tahu Isa AS “Karena dia bersedekah dengan 3 potong roti.Allah pun menghindarkannya dari bencana kematian. Sebenarnya di dalamtumpukan pakaian yang dia bawa, ada seekor ular hitam yang akanmenggigitnya. Namun Allah menyelamatkannya dari bencana itu karenasedekahnya“.Satu hari malaikat maut menemui nabi Ibrahim AS dan bertanya “Siapaanak muda yang tadi bertamu ke rumahmu?“. ”Ia sahabat sekaligusmuridku,“ jawab Nabi Ibrahim. ”Apa maksud kedatangannya menemuimu!“.“Dia mengutarakan niatnya akan menikah esok pagi,“ kilah Ibrahim.”Sayang sekali ya, usia anak muda itu tidak akan sampai esok pagi,“ujar malaikat maut. Setelah itu ia segera meninggalkan nabi Ibrahim.Ternyata esok harinya Nabiyallah Ibrahim masih melihat dan menyaksikanwalimah pernikahan anak muda itu. Bahkan usia anak muda itu sampai 70tahun. Ketika perihal tersebut ditanyakan Ibrahim kepada malaikat maut,ia menjawab : “Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anakmuda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yangmembuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut,hingga engkau masih melihatnya hidup“.Dua orang akhwat dari salah satu Ponpes di Bandung mengaku baru kembalidari kampung halamannya di Jawa Tengah. Keduanya bercerita, tentangkejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan busantarkota, beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan, bus yangditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Bahkanpara penumpang yang duduk didekatnya meninggal seketika denganbersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua akhwatitulah yang selamat dengan tidak terluka sedikitpun. Menurut pengakuankeduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya waktu itu, yakniketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu danselama dalam perjalanan selalu melafazdkan zikir (Dahsyatnya Sedekaholeh Aa Gym). Dalam kaitan ini, terbukti lagi kebenaran sabdaRasulullah SAW “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bencanaatau bala tidak pernah mendahului sedekah“. “Belilah semua kesulitanmudengan Sedekah“. “Obatilah penyakitmu dengan sedekah“. “Sedekah itusesuatu yang ajaib“. “Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana“.Diceritakan, bahwa di zaman Nabi Sulaiman AS terjadi sepasang merpatimengadu, bahwa telurnya selalu diganggu oleh seseorang yang jahil.Sulaiman AS memerintahkan kepada iblis menjaga keselamatan telurmerpati itu dan mematahkan pria yang akan mengganggunya. Suatu hari siMerpati datang mengadu kepada Sulaiman. Nabi Sulaiman memintapertanggungan jawaban si Iblis yang ditugasi. Si Iblis berkata, “Kamitidak dapat menekuk batang leher si pengganggu itu, karena ia dikawaloleh dua malaikat. Pria yang jahil itu, sebelum keluar rumah, di pagiharinya, ia telah bersedekah sekeping roti kering kepada si pengemis.Maka dianjurkan ketika terjadinya bencana, untuk mengasihi kaum duafadengan bersedekah kepada mereka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW,“Saling mengasihilah di antara kalian, niscaya kalian akan dikasihi.Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar-Rahman ( Allah ). Salingmengasihilah di antara kalian orang-orang dimuka bumi ini, niscayakalian akan dikasihi oleh yang ada di atas langit“. Telah diriwayatkandari Umar bin Abdul Aziz, bahwasanya beliau dahulu pernah menulisperintah kepada para pembantunya – ketika terjadinya gempa bumi agarmereka bersedekah. Wallahualam. **

Hadis Shahih dan Hadis Hasan


Flag this message
[daarut-tauhiid] PSIH 2 : Hadis Shahih dan Hadis Hasan?
Thursday, November 5, 2009 1:00 AM
From:
"syaikhu_pdklapa" Add sender to Contacts
To:
daarut-tauhiid@yahoogroups.com

Shahih menurut istilah ilmu hadis ialah hadis yang sanadnya (jalurperiwayatan) bersambung dari permulaan sampai akhir, disampaikan olehorang-orang yang adil, memiliki kemampuan menghafal yang sempurna(dhabit), serta tidak ada penyelisihan dengan perawi yang lebihterpercaya darinya (syadz), dan tidak ada 'illat yang berat.1. Sanad bersambung maksudnya setiap perawi telah mengambil hadis secaralangsung dari gurunya mulai dari awal sampai akhir sanad.2. Perawi yang adil maksudnya setiap perawi harus seorang muslim,baligh, berakal, tidak fasik (bermaksiat/ tidak taat), dan berperangaibaik. Tentang baligh, asy-Syaikh al-Qaththan mengatakan bahwa pendapatyg benar adalah syarat baligh ketika meriwayatkan hadis. Adapun ketikamendengar/menerima hadisnya, tidak disyaratkan perawi tersebut sudahbaligh, namun cukup dengan tamyiz (bisa membedakan, memahami perkataanorang)3. Dhabt yang sempurna maksudnya setiap perawi harus sempurnahafalannya. Terbagi dua, yaitu dhabt shadr, dan dhabt kitab.Dhabt shadr adalah apabila seorang perawi benar-benar menghafalnya dalamdadanya (shadr), dan mampu mengungkapkannya kapan saja.Dhabt kitab adalah apabila seorang perawi "menjaga" hadis yang telahdidengarnya dalam bentuk tulisan.4. Tidak ada syuzudz (syadz) maksudnya adalah perawinya tidakmenyelisihi riwayat perawi yang lebih tsiqah (terpercaya) darinya.5. Tidak ada 'illat yang berat, maksudnya tidak ada cacat pada hadistersebut. 'illat adalah sebab tersembunyi yang dapat merusak statuskeshahihan hadis meskipun zhahirnya tidak nampak cacat.Contoh 'illat adalah menyambung yang munqathi (terputus sanadnya),memarfu'kan (menyambung sampai Nabi saw) hadis yang mauquf (hanya sampaiperkataan sahabat), memasukkan suatu hadis ke dalam hadis yang lain,menempatkan sanad (jalur perawi) pada matan (isi) hadis yang bukansemestinya, dan yang serupa dengan itu.Mengetahui 'ilal (bentuk jamak dari `illah) adalah hal yang tersamarbagi banyak ahli hadis, ia dapat dikatakan jenis ilmu hadis yang palingdalam dan rumit.Jika salah satu dari 5 syarat tersebut di atas tidak terpenuhi, makahadis tersebut tidak bisa digolongkan sebagai hadis shahih.Adapun hadis hasan, ia masih memenuhi kelima syarat tersebut, hanya sajakurang sempurna dalam memenuhi syarat dhabt (hafalan).Adapun yang disebut dengan hasan shahih, adalah istilah yang dibuat olehal-Imam at-Tirmidzi. Ia dapat bermakna:1. Bila hadis tersebut mempunyai 2 sanad, maka maksudnya shahih menurutsanad yang satu, dan hasan menurut sanad yang lain2. Bila hadis tersebut hanya mempunyai 1 sanad, maka maksdunya shahihmenurut sebagian ulama hadis, dan hasan menurut sebagian yang lain.Adapun shahih li ghairihi adalah hadis hasan yang "naik pangkat" menjadihadis shahih karena ada penguat dari jalur periwayatan yang lain.Adapun hasan li ghairihi adalah hadis dhaif yang "naik pangkat" menjadihadis hasan karena ada penguat dari jalur periwayatan yang lain.Wallahu a`lam------------ --------- ---

Jumat, 06 November 2009

A N D A I K A N S A J A

Andai saja kau rakyat jelata
Andai saja kau kaum duapa
Adakah orang yg akan memberimu
M..........M....................................an
T............T.....................................an
Jangan jangan sebuah uang logampun susah kau dapat dengan ikhlas

Andai aku seorang yg berkuasa dinegeri ini
Seorang pejabat pemerintah atau apapun namanya
Sanggupkah aku tuk menolak M...M...an
Apalagi besarnya sampai T...T...an
Entahlah....Tak sanggup ku tuk membayangkannya

Andaikan ku sekarang seorang pengusaha
seorang konglomerat yg sukses
Harta sudah tak lagi isa kuhitung dengan alat hitungku yg ada
Tapi bisakah ku ikhlas memberikan padamu
M....M.....an atau T....T.....an tanpa sesuatu yg kuingini

Alhamdulillah Fuji kehadiratmu ya Allah
Aku bukanlah seorang duafa
Aku bukan pula seorang konglomerat
Juga bukan seorang pejabat
Aku hanya seorang hambaMU yg tlah Kau karuniai kenikmatan hidup

Kamis, 29 Oktober 2009

Pemimpin

Arrijaalu qawwaamuuna 'alan nisaa -i " kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita ......" ini kutipan Qs An-nisaa 34). Pada dasarnya kita semua adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggunjawabannya. Pemerintah hrs bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Suami adalah pemimpin keluarganya dan wajib bertanggung jawab atas keluarga yg dipimpinnya. Istri adalah pemimpin terhadap rumah tangga dari suami dan anak2nya, ia wajib bertanggung jawab terhadap mereka. seorang hamba adalah penjaga harta tuannya, ia wajib bertanggung jawab terhadap harta yg dijaga.

Rabu, 21 Oktober 2009

ALLAH MAHA PENGAMPUN

Firman Allh Swt yg artinya " Katakanlah, wahai hamba2Ku yg melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sungguh Allah Maha Pengampun Maha Penyayang (Qs; Az-Zumar 53)

Dari beberapa hadist dapat kita ketahui betapa Maha Pengampunnya Allah tsb spt dibawah ini;
1. Dosa Org yg tdk pernah berbuat baik sedikitpun
"Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, dia telah berkata ; sesungguhnya Rasulullah Saw telah
bersabda: "Ada seorang lelaki yg tidak pernah berbuat baik sedikitpun, berkata kepada keluarganya apabila dia mati bakarlah jenajahnya dan buang abunya sebagian didarat dan sebagian dilaut. Demi Allah sekiranya Allah ingin mengazabnya pasti akan diazab dengan dgn siksa yg tidak pernah dilakukan thdp orang lain. Ketika lelaki itu mati dia dilakukan sebagaiman permintaannya, lalu Allah Swt memerintahkan abu yg dibuang kebumisupaya berkumpul, kemudian memerintahkan pula abu yg dibuang kelaut supaya berkumpul. Setelah semuanya berkumpul Allah Swt berfirman:" mengapa kamu lakukan semua ini."Karena takut kepadaMu ya Allah & Engkau lebih tahu " lalu Allah mengampuni lelaki tsb.Hr Muttafaq'Alaih)
2. Dosa Pembunuh
Diriwayatkan dari Abi Sa'id Al-Khudri ra, dia telah berkata: Nabi SAW telah bersabda:"ada seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kamu telah membunuh sebanyak sembilan puluh sembilan orang, lalu dia mencari seorang yg paling alim. Setelah ditunjukkan kpd seorang pendeta, dia terus menemui pendeta tersebut kemudian berkata:" aku telah membunuh sebanyak sembilan puluh sembilan orang,apakah taubatku masih diterima?" Pendeta tersebut menjawab:"tidak" Mendengar jawaban itu, kemudian dia membunuh pendeta tersebut dan genaplah seratus orang yg telah dibunuh nya. Tanpa putus asa dia mencari lagi seseorang yg paling alim. Setelah ditunjukan pada seorang ulama, dia terus menemui ulama tersebut dan berkata:"Aku telah membunuh sebanyak seratus orang, apakah taubatku masih diterima?" Ulama tersebut menjawab:" ya siapakah yg bisa menghalangi taubatmu? Pergilah kenegri si fulan, karena disana ada banyak orang yg beribadat kepada Allah, beribadatlah kamu ke pada Nya bersama mereka dan jangan pulang ke negri mu karena negrimu sangat hina. Lelaki tersebut berangkat menuju tempat yg disebutkan. Ketika sampai ditengah perjalanan tiba2 dia mati, menyebabkan malaikat rahmat dan malaikat azab bertengkar. Malaikat rahmat berkata:" Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah Swt." Sedang malaikat azab juga berkata pula:"Dia tidak pernah melakukan kebaikan." Lalu malaikat lain yg menyerupai manusia datang dan mencoba menghakimi mereka sambil berkata:" Ukurlah jarak antara dua tempat tersebut, mana yg lebih dekat itulah tempatnya. Lantas mereka mengukurnya. Ternyata mereka mendapatkan bahwa lelaki tersebut lebih dekat kepada negri yg ditujunya. Akhirnya dia diambil oleh malaikat Rahmat(Hds Muttafaq'Alaih)
3. Dosa yg tidak disengaja.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra, dia telah berkata:"Rasulullah Saw telah bersabda:"Allah SWT amat gembira dengan taubat hambaNya. Pernah ada salah seorang darimu bertaubat kepadaNya sewaktu dalam perjalanan dikawasan tandus.Ketika berhenti untuk istirahat unta yang menyertainya berjalan perlahan meninggalkannya sambil membawa bekal makanan dan minuman. Lelaki itu putus asa mencarinya, lalu berbaring dibawah sebatang pohon karena asik dalam keadaan tersebut tiba2 unta yg dicari tadi muncul disisinya. Dia terus memegang tali kekang unta tsb karena gembiranya dia berkata"YA ALLAH ENGKAU HAMBAKU DAN AKU TUHANMU,"(Hr Muttafaq'Alaih)
4. Dosa yg berulang-ulang
"Katakanlah," Wahai hamba2-Ku yg melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dasa-dosa semuanya. Sungguh Dialah yg Maha Pengampun, Maha Penyayang". (Qs; Az-zummar 53) Kemudian dari Hadist
Diriwayatkan dari Abi Hurairah Ra, dia telah berkata:" Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang apa yg beliau terima dari Allah Swt"Seorang hamba Allah melakukan dosa, lalu berdoa"Wahai Tuanku ampunilah dosaku."Allah Swt berfirman"hambaKU telah melakukan dosa, ttp dia tahu dia mempunyai Tuhan yg akan mengampuni dosa atau menghukumnya karena melakukan dosa. Kemudian hamba Allah ts kembali melakukan dosa lalu berdoa "Wahai Tuhanku ampunilah dosaku."Allah Swt berfirman "hambaKU tlh melakukan dosa ttp dia tahu dia mempunyai Tuhan yg akan mengampuni dosa atau menghukumnya karena melakukan dosa. Oleh karena itu berbuatlah sesuka hatimu,Aku akan mengampuni dosamu." hamba tersebut berkata aku tidak tahu apakah aku minta ampun tiga atau empat kali, tetapi Allah Swt tetap berfirman "berbuatlah sesuka hatimu, Aku tetap akan mengampuni dosamu. (Hr Muttafaq'Alaih)
Memang demikian lah adanya Allah mengampuni semua dosa2 hamba2 nya karena Allah Maha Pengampun, kecuali dosa menyekutukan-NYa sebagaimana firman-Nya " Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik.Tapi Dia mengampuni dosa yg selain itu bagi orang2 yg dikehendaki-Nya. Barang siapa yg mempersekutukan Allah benar2 dia telah berbuat dosa yg besar"(Qs;Annisa,48)

Senin, 19 Oktober 2009

TAKDIR, UJIAN ATAU PERINGATAN

seringkali aku berfikir dan semakin sering aku berfikir
aku menjadi bingung dan menjdi semakin bingung
takdirkah yang kuterima selama ini atau sekedar ujian atau cobaan saja
atau ini sebuah ujian dari yang Maha Kuasa
atau mungkin sebuah peringatan karena kedloliman yg kulakukan

Ya aku yakin saat Kau ambil orang2 tersayang dari sisiku
saat aku memang masih sangat membutuhkannya
ini merupakan takdir, ujian atau cobaan dariMu untukku
aku yakin & sudah kurasakan banyak hikmah yg kuperoleh dari kejadian2 itu
ya aku memang sudah dapat menerimanya dengan kelapangan hati

Kemudian saat kuingat beberapa kejadian lagi
akupun menjadi bingung apakah ini takdir, ujian atau peringatan
mungkin bukan takdir tetapi benar merupakan sebuah ujian sekaligus peringatan
tetapi tentu saja hanya Engkaulah yg mengetahuinya
karena engkau Maha Mengetahui


Yang pasti aku mohon ampuni aku duhai Tuhanku
jika itu adalah suatu kedloliman yg kulakukan
ampuni aku duhai orang2 yg telah merasa terdlolimi olehku
Ayah ibuku, suamiku, anak2ku dan semua orang2 yg berada disekitarku
ampuni aku, maafkan aku ikhlaskan apa yg selama ini telah kulakukan

Rabu, 14 Oktober 2009

PISANG MENGATASI WAJAH KERING

Bahan-bahan:

a. Satu buah pisang yg sudah masak
b. Satu butir kuning telur

Caranya:
Haluskan pisang hijau lalu campur dengan kuning telur sampai rata, lulurkan pada wajah dan biarkan sampai kering. Untuk membersihkannya pakai dengan air hangat kemudian bilas dengan air dingin.

ALPUKAT UNTUK WAJAH YG KERING

Bahan-bahannya:
a. satu buah alpukat
b. Satu butir kuning telur
c. Madu 5 tetes
Caranya:
Haluskan alpukat, lalu campur dengan kuning telur dan madu. Oleskan pada wajah biarkan mengering kira-kira 15 menit. Untuk membersihkan masker dari wajah, basuh dengan air hangat kemudian keringkan wajah dengan handuk yg basah.

RISALAH AQIQAH

Aqiqah adalah menyembelih kambing untuk anak yg baru dilahirkan.Saat anak lahir Rasulullah SAW menuntunkan untuk memberi nama yg bagus dan dianjurkan untuk menyembelih kambing sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT.

Dalil disyariatkannya aqiqah adalah;

"Rasullulah SAW bersabda"sesungguhnya anak itu diaqiqahi,maka tumpahkanlah darah baginya dan jauhkanlah penyakit darinya(dengan mencukurnya)"(HR Buchori)

"Rasulullah SAW bersabda; Bagi anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing yg mencukupi dan bagi anak perempuan disembelihkan 1 ekor kambing (HR Imam Ahmad & Tirmiji)

"Rasulullah SAW bersabda tentang aqiqah:"Setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan (baginya) pada hari yg ketujuh dari hari kelahirannya, dicukur rambutnya dan diberi nama.(HR. Tirmidzi, An-Nasai & Ibnu Majah)

Mengaqiqahi anak hukumnya sunah & dianjurkan, ini menurut kebanyakan imam seperti Imam Malik, Syafi'i, Ahmad, Ishaqi Abu Tsaur, karenanya bagi orang tua yg mampu hendaklah melakukannya .

Untuk jenis kelamin binatang yg diaqiqahkan tsb dibolehkan baik jantan maupun betina "Dari Ummu Kiraz al-Ka'biyyah radhiyallahu'anha, dia berkata,'aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda, 'untuk anak laki-laki 2 ekor domba, dan untuk anak perempuan 1 ekor domba. Tidak masalah, apakah jenis domba itu jantan atau betina." (HR Abu Dawud)

Adapun waktu aqiqah itu sendiri dalam hadist Abdillah bin Wahab, dari Aisyah RA, bahwasanya ia berkata: "Rasulullah SAW telah mengaqiqahi Hasan dan Husein pada hari ketujuh dari hari kelahiran mereka, menamakan mereka dan memerintahkan menjauhkan penyakit dari kepala (mencukur mereka). Tetapi ada pendapat yg menunjukkan bahwa keterikatan dgn hari ketujuh, keempat belas, keduapuluh satu, bukan suatu keharusan melainkan hanya suatu anjuran, karena bisa juga hari yg lain.

Daging aqiqah ini boleh dimakan oleh yg melaksanakannya, disedekahkan ataupun diberikan sebagai hadiah kepada orang lain. Akan tetapi lebih utama jika diamalkan semua, karena dengan demikian akan lebih banyak orang yg menerimanya dan menikmatinya.

Selasa, 13 Oktober 2009

Mensyukuri Nikmat

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu memberikan pernyataan: jika kamu bersyukur akan Ku tambah nikmatKu kepadamu, tetapi bila kamu mengingkari nikmat itu, tahu sendiri siksaKu paling dahsyat"(QS; Ibrahin:7)

Dari firman Allah tsb kita ketahui jika kita bersyukur dengan nikmat yg kita peroleh Allah pasti akan menambahnya ,adapun cara mensyukuri nikmat tsb dengan:
1. Hati, hati kita menerima adanya nikmat tsb dan meyakini itu datangnya dari Allah Swt
2. Lisan, Langsung mengucap Alhamdulillah
3. Perbuatan, gunakan nikmat sesuai dengan ketentuan/peraturan pemberi nikmat yaitu Allah Swt

YA RABB

La Tahzan
Fa-inna ma'al 'usri yusraa
Inna ma'al 'usri yusraa
Wallaahu ma'as shaabiriin
Wallaahu yuhibbus shaabiriin

Kalimat kalimat diatas merupakan kutipan dari firmanMu ya Allah
Firman penguat hati tatkala ku sedang berduka
Pemberi semangat tatkala ku sedang dihadang masalah
juga penguat hati tuk tetap bersabar

Ya... Rabb
Jika kurenung , kurenung dan semakin kurenung
Betapa semakin tak sanggup aku jauh darimu
Tak ingin sekejap matapun,sekejap walau hanya sekejap

Begitu lemahnya aku
Begitu kecilnya aku
Begitu tak berdayanya aku
Hanya kepadaMu kupasrahkan hidupku

Jumat, 09 Oktober 2009

TAHU PANGGANG

Tahu panggang

.Tahu Chiffon.

Bahan:
3 butir kuning telur
3 putih telur
2 buah tahu besar, haluskan
5 butir bawang merah, iris halus
2 sendok makan minyak goreng
garam secukupnya

Cara Membuat
Kocok putih telur sampai kaku.
Kocok kuning telur, tambahkan kedalamnya tahu, dan garam. Aduk sampai rata.
Tumis bawang merah sampai harum. Masukkan adonan tahu.
Tambahkan putih telur, aduk rata.
Tuang dalam pinggan tahan api yang sudah dioles margarin.
Oven dengan api sedang sampai matang.
Hidangkan dengan saus tomat. Sumber: Sedap Sekejap

Rabu, 07 Oktober 2009

BERSEGERALAH MENGGAPAI MAGFIRAH

Ramadhan yang didalmnya mengandung magfirah berlalu sudah,Dibulan Ramadhan magfirah yg kita harapkan tentu saja dr Allah Swt. Sekarang kita berada dibulan syawal dimana hampir semua umat muslim saling bersilaturahim yg juga tujuannya untuk memohon magfirah tetapi tentu saja magfirah antara sesama umat. Duhai betapa sedihnya dan ruginya kita jika kita hanya mengharapkan magfirah baik itu dari Allah maupun sesama umat jika hanya menanti bulan Ramadhan dan Syawal saja padahal Allah telah memberitahukan kita lewat firmanNya dalam Al-Quran "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu ..........."(QS;Ali 'Imran:133) Bukankah ini berarti kapanpun kita melakukan kesalahan atau perbuatan dosa segeralah memohon ampunanNya tak usah menunggu bulan Ramadhan tiba. Untuk itu marilah saudaraku kita kenali perbuatan-perbuatan yg akan mengakibatkan dosa baik itu berhubungan dengan Allah ataupun sesama umatnya atau mungkin keduanya dan kemudian jangan tunggu esok atau bahkan sejam atau semenit kemudian tapi langgsunglah mohon ampunan atau minta maaf kepada yg bersangkutan. Akhirnya semoga kita dapat menjadi umat yg terbebas dari dosa disaat ajal menjemput tiba ami..n.

Minggu, 04 Oktober 2009

CIRI-CIRI IKHLAS

(1)keikhlasan hadir bila Anda takut akan popularitas
Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata, “Sedikit sekali kita melihatorang yang tidak menyukai kedudukan dan jabatan. Seseorang bisa menahandiri dari makanan, minuman, dan harta, namun ia tidak sanggup menahandiri dari iming-iming kedudukan. Bahkan, ia tidak segan-seganmerebutnya meskipun harus menjegal kawan atau lawan.” Karena itu takheran jika para ulama salaf banyak menulis buku tentang laranganmencintai popularitas, jabatan, dan riya.Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika Anda mampu untuk tidak dikenal olehorang lain, maka laksanakanlah. Anda tidak merugi sekiranya Anda tidakterkenal. Anda juga tidak merugi sekiranya Anda tidak disanjung ornaglain. Demikian pula, janganlah gusar jika Anda menjadi orang yangtercela di mata manusia, tetapi menjadi manusia terpuji dan terhormatdi sisi Allah.”Meski demikian, ucapan para ulama tersebut bukan menyeru agar kita mengasingkan diri dari khalayak ramai (uzlah).Ucapan itu adalah peringatan agar dalam mengarungi kehidupan kita tidakterjebak pada jerat hawa nafsu ingin mendapat pujian manusia. Apalagi,para nabi dan orang-orang saleh adalah orang-orang yang popular. Yangdilarang adalah meminta nama kita dipopulerkan, meminta jabatan, dansikap rakus pada kedudukan. Jika tanpa ambisi dan tanpa meminta kitamenjadi dikenal orang, itu tidak mengapa. Meskipun itu bisa menjadimalapetaka bagi orang yang lemah dan tidak siap menghadapinya.

.(2). Ikhlah ada saat Anda mengakui bahwa diri Anda punya banyak kekurangan.
Orang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan.Ia merasa belum maksimal dalam menjalankan segala kewajiban yangdibebankan Allah swt. Karena itu ia tidak pernah merasa ujub dengansetiap kebaikan yang dikerjakannya. Sebaliknya, ia cemasi apa-apa yangdilakukannya tidak diterima Allah swt. karena itu ia kerap menangis.Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang maksudfirman Allah: “Dan orang-ornag yang mengeluarkan rezeki yang dikaruniaikepada mereka, sedang hati mereka takut bahwa mereka akan kembalikepada Tuhan mereka.” Apakah mereka itu orang-orang yang mencuri,orang-orang yang berzina, dan para peminum minuman keras, sedang merekatakut akan siksa dan murka Allah ‘Azza wa jalla? Rasulullah saw.menjawab, “Bukan, wahai Putri Abu Bakar. Mereka itu adalah orang-orangyang rajin shalat, berpuasa, dan sering bersedekah, sementera merekakhawatir amal mereka tidak diterima. Mereka bergegas dalam menjalankankebaikan dan mereka orang-orang yang berlomba.” (Ahmad)

.(3). Keikhlasan hadir ketika Anda lebih cenderung untuk menyembunyikan amal kebajikanOrang yang tulus adalah orang yang tidak ingin amal perbuatannyadiketahui orang lain. Ibarat pohon, mereka lebih senang menjadi akaryang tertutup tanah tapi menghidupi keseluruhan pohon. Ibarat rumah,mereka pondasi yang berkalang tanah namun menopang keseluruhan bangunan.Suatu hari Umar bin Khaththab pergi ke Masjid Nabawi. Ia mendapatiMu’adz sedang menangis di dekat makam Rasulullah saw. Umar menegurnya,“Mengapa kau menangis?” Mu’adz menjawab, “Aku telah mendengar haditsdari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, ‘Riya sekalipun hanyasedikit, ia termasuk syirik. Dan barang siapa memusuhi kekasih-kekasihAllah maka ia telah menyatakan perang terhadap Allah. SesungguhnyaAllah menyukai orang-orang yang baik, takwa, serta tidak dikenal.Sekalipun mereka tidak ada, mereka tidak hilang dan sekalipun merekaada, mereka tidak dikenal. Hati mereka bagaikan pelita yang menerangipetunjuk. Mereka keluar dari segala tempat yang gelap gulita.” (IbnuMajah dan Baihaqi)

(4). Ikhlas ada saat Anda tak masalah ditempatkan sebagai pemimpin atau प्रजुरित
Rasulullah saw. melukiskan tipe orang seperti ini dengan berkataan,“Beruntunglah seorang hamba yang memegang tali kendali kudanya di jalanAllah sementara kepala dan tumitnya berdebu. Apabila ia bertugasmenjaga benteng pertahanan, ia benar-benar menjaganya. Dan jika iabertugas sebagai pemberi minuman, ia benar-benar melaksanakannya.”Itulah yang terjadi pada diri Khalid bin Walid saat Khalifah Umarbin Khaththab memberhentikannya dari jabatan panglima perang. Khalidtidak kecewa apalagi sakit hati. Sebab, ia berjuang bukan untuk Umar,bukan pula untuk komandan barunya Abu Ubaidah. Khalid berjuang untukmendapat ridha Allah स्वत

.5. Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia
Tidak sedikit manusia hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Bilaorang itu menuntun pada keridhaan Allah, sungguh kita sangat beruntung.Tapi tak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk memaksa kitabermaksiat kepada Allah swt. Di sinilah keikhlasan kita diuji. Memilihkeridhaan Allah swt. atau keridhaan manusia yang mendominasi diri kita?Pilihan kita seharusnya seperti pilihan Masyithoh si tukang sisir anakFir’aun. Ia lebih memilih keridhaan Allah daripada harus menyembahFir’औं

(6). Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah
Adalah ikhlas saat Anda menyatakan cinta dan benci, memberi ataumenolak, ridha dan marah kepada seseorang atau sesuatu karena kecintaanAnda kepada Allah dan keinginan membela agamaNya, bukan untukkepentingan pribadi Anda. Sebaliknya, Allah swt. mencela orang yangberbuat kebalikan dari itu. “Dan di antara mereka ada orang yangmencela tentang (pembagian) zakat. Jika mereka diberi sebagiandaripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberisebagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.”(At-Taubah: 58)

(7)। Keikhalasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalanKeikhlasan Anda akan diuji oleh waktu
Sepanjang hidup Anda adalahujian. Ketegaran Anda untuk menegakkan kalimatNya di muka bumi meskitahu jalannya sangat jauh, sementara hasilnya belum pasti dan kesulitansudah di depan mata, amat sangat diuji. Hanya orang-orang yangmengharap keridhaan Allah yang bisa tegar menempuh jalan panjang itu.Seperti Nabi Nuh a.s. yang giat tanpa lelah selama 950 tahun berdakwah.Seperti Umar bin Khaththab yang berkata, “Jika ada seribu mujahidberjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika ada seratusmujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika adasepuluh mujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jikaada satu mujahid berjuang di medan juang, itulah aku!

”(8) Ikhlas ada saat Anda merasa gembira jika kawan Anda memiliki kelebihanYang paling sulit adalah menerima orang lain memiliki kelebihan yangtidak kita miliki.

SEBAB KERAS ATAU LEMBUTNYA HATI

diantara sebab kerasnya hati adalah;
1. Berlebihan dalam berbicara
2. Melakukan kemaksiatan atau tidak menunaikan kewajiban
3. Terlalu banyak tertawa
4. Terlalu banyak makan
5. Banyak berbuat dosa.
6. Berteman dengan orang-orang yang jelek agamanya

Agar hati yang keras menjadi lembutDisebutkan oleh Ibnu al-Qayyim di dalam al-Wabil as-Shayyib [hal।99] bahwa suatu ketika ada seorang lelaki yang berkata kepada Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id! Aku mengadu kepadamu tentang kerasnya hatiku।” Maka Beliau menjawab,
1. “Lembutkanlah hatimu dengan banyak berdzikir।
2. Membaca al-Qur’an dan merenungi kandungan maknanya
3. Memperbanyak ketaatan (ibadah kepada-Nya)
4. Mengingat kematian, menyaksikan orang yang sedang di ambang kematian atau melihat jenazah orang
5. Mengkonsumsi makanan yang halal
6. Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat
7. Sering mendengarkan nasehat
8. Mengingat kengerian hari kiamat, sedikitnya bekal kita dan merasa takut kepada Allah
9. Meneteskan air mata ketika berziarah kubur
10. Mengambil pelajaran dari kejadian di dunia seperti melihat api lalu teringat akan neraka
11. Berdoa
12. Memaksa diri agar bisa menangis di kala sendiri[diringkas dari al-Buka' min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-'Utaibi]

Jumat, 21 Agustus 2009

MARHABAN YA RAMADHAN

Marhaban ya Ramadhan, marhaban ya Ramadhan, marhaban ya Ramadhan
Malam ini aku merasa aku begitu bahagia sekali aku bisa menyongsong bulan suci ini kembali
Bulan agung,bulan yg didalamnya Engkau berikan banyak keistimewaan
Bulan yg sepertiga awalnya Kau berikan rahmah
sepertiga pertengahannya Kau berikan ampunan dan
seoertiga terakhirnya ada pembebasan dari api neraka
Kau karuniai pula salah satu malam didalamnya lebih baik dari seribu bulan
Kau lipat gandakan pahala 70 x lipat bagi mereka yg mengerjakan ibadah wajib
Kau beri nilai ibadah wajib bagi mereka yg mengerjakan ibadah sunat
Kau karuniai pula pahala sebesar pahala org yg berpuasa bagi mereka yg memberikan berbuka padanya tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikitpun ditambah lagi ampunan atas dosa2nya, pembebasan dirinya dari api neraka dan memperoleh minuman dari milik Allh Swt yg barang siapa meminumnya tidak akan haus sampai ia masuk kesurgaNya.
Ya Allah aku berharap aku bisa memperoleh semua keistimewaan yg Kau berikan dibulan suciMu ini.
Amin amin amin ya Allah ya Rhabbal alamiin

1 Ramadhan 1430 H

Kamis, 06 Agustus 2009

UNTUK SUAMI BILA ISTRI CEREWET

seorang lelaki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar
bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan
kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki
itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel,
marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar.
Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar
diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki
itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun
lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya
mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan
pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya,
membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat
darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang
raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi
laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah
istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab
yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan
akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran
api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari
liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari,
bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke
langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu
istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang
malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan
terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan
uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga,
memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan
darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama
24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan
penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang
sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara
rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal
itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena
(mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari
semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi
berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar.
Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata
busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang
pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada
yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri.
Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan
bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang
menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas
agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan
pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas
membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang
membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan
tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras,
beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi.
Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur
asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam
melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi
anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan
memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran
bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun
terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri
si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik
untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci
suami.