Minggu, 04 Oktober 2009

CIRI-CIRI IKHLAS

(1)keikhlasan hadir bila Anda takut akan popularitas
Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata, “Sedikit sekali kita melihatorang yang tidak menyukai kedudukan dan jabatan. Seseorang bisa menahandiri dari makanan, minuman, dan harta, namun ia tidak sanggup menahandiri dari iming-iming kedudukan. Bahkan, ia tidak segan-seganmerebutnya meskipun harus menjegal kawan atau lawan.” Karena itu takheran jika para ulama salaf banyak menulis buku tentang laranganmencintai popularitas, jabatan, dan riya.Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika Anda mampu untuk tidak dikenal olehorang lain, maka laksanakanlah. Anda tidak merugi sekiranya Anda tidakterkenal. Anda juga tidak merugi sekiranya Anda tidak disanjung ornaglain. Demikian pula, janganlah gusar jika Anda menjadi orang yangtercela di mata manusia, tetapi menjadi manusia terpuji dan terhormatdi sisi Allah.”Meski demikian, ucapan para ulama tersebut bukan menyeru agar kita mengasingkan diri dari khalayak ramai (uzlah).Ucapan itu adalah peringatan agar dalam mengarungi kehidupan kita tidakterjebak pada jerat hawa nafsu ingin mendapat pujian manusia. Apalagi,para nabi dan orang-orang saleh adalah orang-orang yang popular. Yangdilarang adalah meminta nama kita dipopulerkan, meminta jabatan, dansikap rakus pada kedudukan. Jika tanpa ambisi dan tanpa meminta kitamenjadi dikenal orang, itu tidak mengapa. Meskipun itu bisa menjadimalapetaka bagi orang yang lemah dan tidak siap menghadapinya.

.(2). Ikhlah ada saat Anda mengakui bahwa diri Anda punya banyak kekurangan.
Orang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan.Ia merasa belum maksimal dalam menjalankan segala kewajiban yangdibebankan Allah swt. Karena itu ia tidak pernah merasa ujub dengansetiap kebaikan yang dikerjakannya. Sebaliknya, ia cemasi apa-apa yangdilakukannya tidak diterima Allah swt. karena itu ia kerap menangis.Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang maksudfirman Allah: “Dan orang-ornag yang mengeluarkan rezeki yang dikaruniaikepada mereka, sedang hati mereka takut bahwa mereka akan kembalikepada Tuhan mereka.” Apakah mereka itu orang-orang yang mencuri,orang-orang yang berzina, dan para peminum minuman keras, sedang merekatakut akan siksa dan murka Allah ‘Azza wa jalla? Rasulullah saw.menjawab, “Bukan, wahai Putri Abu Bakar. Mereka itu adalah orang-orangyang rajin shalat, berpuasa, dan sering bersedekah, sementera merekakhawatir amal mereka tidak diterima. Mereka bergegas dalam menjalankankebaikan dan mereka orang-orang yang berlomba.” (Ahmad)

.(3). Keikhlasan hadir ketika Anda lebih cenderung untuk menyembunyikan amal kebajikanOrang yang tulus adalah orang yang tidak ingin amal perbuatannyadiketahui orang lain. Ibarat pohon, mereka lebih senang menjadi akaryang tertutup tanah tapi menghidupi keseluruhan pohon. Ibarat rumah,mereka pondasi yang berkalang tanah namun menopang keseluruhan bangunan.Suatu hari Umar bin Khaththab pergi ke Masjid Nabawi. Ia mendapatiMu’adz sedang menangis di dekat makam Rasulullah saw. Umar menegurnya,“Mengapa kau menangis?” Mu’adz menjawab, “Aku telah mendengar haditsdari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, ‘Riya sekalipun hanyasedikit, ia termasuk syirik. Dan barang siapa memusuhi kekasih-kekasihAllah maka ia telah menyatakan perang terhadap Allah. SesungguhnyaAllah menyukai orang-orang yang baik, takwa, serta tidak dikenal.Sekalipun mereka tidak ada, mereka tidak hilang dan sekalipun merekaada, mereka tidak dikenal. Hati mereka bagaikan pelita yang menerangipetunjuk. Mereka keluar dari segala tempat yang gelap gulita.” (IbnuMajah dan Baihaqi)

(4). Ikhlas ada saat Anda tak masalah ditempatkan sebagai pemimpin atau प्रजुरित
Rasulullah saw. melukiskan tipe orang seperti ini dengan berkataan,“Beruntunglah seorang hamba yang memegang tali kendali kudanya di jalanAllah sementara kepala dan tumitnya berdebu. Apabila ia bertugasmenjaga benteng pertahanan, ia benar-benar menjaganya. Dan jika iabertugas sebagai pemberi minuman, ia benar-benar melaksanakannya.”Itulah yang terjadi pada diri Khalid bin Walid saat Khalifah Umarbin Khaththab memberhentikannya dari jabatan panglima perang. Khalidtidak kecewa apalagi sakit hati. Sebab, ia berjuang bukan untuk Umar,bukan pula untuk komandan barunya Abu Ubaidah. Khalid berjuang untukmendapat ridha Allah स्वत

.5. Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia
Tidak sedikit manusia hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Bilaorang itu menuntun pada keridhaan Allah, sungguh kita sangat beruntung.Tapi tak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk memaksa kitabermaksiat kepada Allah swt. Di sinilah keikhlasan kita diuji. Memilihkeridhaan Allah swt. atau keridhaan manusia yang mendominasi diri kita?Pilihan kita seharusnya seperti pilihan Masyithoh si tukang sisir anakFir’aun. Ia lebih memilih keridhaan Allah daripada harus menyembahFir’औं

(6). Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah
Adalah ikhlas saat Anda menyatakan cinta dan benci, memberi ataumenolak, ridha dan marah kepada seseorang atau sesuatu karena kecintaanAnda kepada Allah dan keinginan membela agamaNya, bukan untukkepentingan pribadi Anda. Sebaliknya, Allah swt. mencela orang yangberbuat kebalikan dari itu. “Dan di antara mereka ada orang yangmencela tentang (pembagian) zakat. Jika mereka diberi sebagiandaripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberisebagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.”(At-Taubah: 58)

(7)। Keikhalasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalanKeikhlasan Anda akan diuji oleh waktu
Sepanjang hidup Anda adalahujian. Ketegaran Anda untuk menegakkan kalimatNya di muka bumi meskitahu jalannya sangat jauh, sementara hasilnya belum pasti dan kesulitansudah di depan mata, amat sangat diuji. Hanya orang-orang yangmengharap keridhaan Allah yang bisa tegar menempuh jalan panjang itu.Seperti Nabi Nuh a.s. yang giat tanpa lelah selama 950 tahun berdakwah.Seperti Umar bin Khaththab yang berkata, “Jika ada seribu mujahidberjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika ada seratusmujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika adasepuluh mujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jikaada satu mujahid berjuang di medan juang, itulah aku!

”(8) Ikhlas ada saat Anda merasa gembira jika kawan Anda memiliki kelebihanYang paling sulit adalah menerima orang lain memiliki kelebihan yangtidak kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar