Senin, 14 Juni 2010

AMAL YG DITERIMA

Dari Amirul Mukminin, Umar bin Khathab r.a., ia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya segala
amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan
mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada
Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena
Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor
duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi,
maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia
niatkan.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Bunyi hadits di atas adalah:

عَنْ أَمِيرِ اْلمُؤمِنِينَ أبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا
لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى الله ورسوله
فهجرته إلي الله ورسوله َمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا
أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ
إِلَيْهِ (رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمُ)

Hadits ini menegaskan bahwa diterimanya amal perbuatan manusia
tergantung keikhlasan kepada Allah.

" Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya ..."(Qs; Bayyinah 5)

" Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya." (Qs; Az-Zumar 2)

" Ingatlah hanya milik Allah agama yang murni....." (Qs; Az-zumar 3)

Ada dua penyakit hati yang bisa merusak amal manusia. Pertama adalah
penyakit ujub dan yang kedua adalah penyakit riya. Dua penyakit ini
akan mengakibatkan amal perbuatan manusia tidak bernilai.

Diriwayatkan oleh Al-Qasim bin Al-Mukhaimarah bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Allah tidak akan menerima amal perbuatan yang di dalamnya
masih terdapat riya walau sebesar biji sawi.”

Para ulama fiqih menegaskan bahwa niat adalah pembeda antara ibadah
dan adat, membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya;
misalnya mandi, bisa mandi untuk kesegaran, untuk kebersihan atau
mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar atau mandi sunat shalat
Jum’at.

Jadi, niat dalam Islam merupakan asas ibadah dan tempat niat itu ada
di hati. Apabila seseorang niat shalat atau puasa di dalam hati, tanpa
dilafalkan oleh lisan, maka sudah cukup

Ada dua syarat diterimanya amal ibadah manusia, ikhlas dan
benar. Amal perbuatan, termasuk ibadah yang dilakukan dengan ikhlas
karena Allah semata tetapi pelaksanaannya tidak sesuai dengan syariat
Islam, maka amal tersebut tidak akan diterima Allah. Begitu juga
sebaliknya, jika perbuatan dan ibadah dilakukan sesuai dengan syariat,
tetapi yang melaksanakannya tidak semata-mata karena Allah, maka
amalnya tidak diterima
Seseorang yang niat ikhlas ketika membangun masjid, tetapi dana untuk
membangun masjid tersebut didapat dengan cara yang haram dan itu
bertentangan dengan tuntunan agama, maka amalnya ditolak Allah.
Seseorang yang niatnya ikhlas untuk shalat Subuh, tetapi
pelaksanaannya sengaja dilebihkan rakaat karena semangat sampai 3 atau
4 rakaat, maka ibadahnya tidak diterima Allah. Semua ibadah atau
perbuatan yang niatnya baik, tetapi dilakukan tidak berdasarkan
syariat, maka tidak akan diterima oleh Allah. Begitu juga sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar